Mohon tunggu...
DEWIYATINI
DEWIYATINI Mohon Tunggu... Freelancer - freelance writer

Belakangan, hiburan di rumah tidak jauh dari menonton berbagai film dan seri dari berbagai negara, meski genre kriminal lebih banyak. Daripada hanya dinikmati sendiri, setidaknya dibagikan dari sudut pandang ibu-ibu deh! Kendati demikian, tetap akan ada tulisan ringan tentang topik-topik yang hangat mungkin juga memanas di negeri ini. Terima kasih untuk yang sudah menengok tulisan-tulisan receh saya. Love you all!

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kejahatan Sadis, Apapun Bentuknya, Motifnya Tetap Kekuasaan, Uang, dan Hubungan Sosial

8 Mei 2024   15:53 Diperbarui: 8 Mei 2024   15:53 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram @disneyplushotstarid

Persoalan mereka bersalah atau tidak, dihukum atau tidak, lanjut Yesmil, itu terletak di tangan hakim. Polisi dan jaksa yang harus mencari bukti yang memberikan keyakinan bagi hakim dalam memutus. 

Yang masih membuat publik penasaran dan akan selalu penasaran, alasan mereka melakukan kejahatan dengan sadis. Yesmil mengatakan ada kaitan dengan media massa, media sosial, atau pemberi informasi lainnya yang memudahkan para pelaku kejahatan meniru melakukan perbuatan sadis atau brutal. Atau jika dikaitkan dengan religi, bisa saja mereka tidak menghayati religinya sehingga terjadi dekadensi moral yang tidak memikirkan manusia lainnya.***


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun