Mohon tunggu...
Dewa SB
Dewa SB Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya Dewa sembilan benua saya seorang mahasiswa semester 2 prodi KPI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perhelatan Besar SeIBaFest UIN Imam Bonjol Padang

4 Oktober 2025   07:33 Diperbarui: 4 Oktober 2025   07:37 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarian kontemporer oleh UIN Jember 

Pembukaan Seiba International Festival ke-3 pada Selasa, 30 September 2025 berlangsung dengan semarak. Sejak pagi, kampus UIN Imam Bonjol Padang dipenuhi riuh langkah para kontingen dari berbagai negara dan daerah. Rombongan dari Kamboja, Malaysia, Filipina, dan Thailand hadir dengan membawa nuansa budaya masing-masing. Tidak ketinggalan, 16 PTKIN dari seluruh Indonesia juga ikut serta, menambah warna dalam pertemuan budaya internasional ini. Suasana kampus mendadak terasa seperti miniatur persahabatan dunia, penuh canda, salam, dan senyum hangat.

Keesokan harinya, Rabu, 1 Oktober 2025, kemeriahan festival dilanjutkan dengan rangkaian pertunjukan seni. Tari-tarian kontemporer hingga tradisional dipersembahkan di panggung utama, membawa penonton larut dalam keindahan gerak dan makna. Tari kontemporer dari Jember tampil ekspresif dengan cerita petani yang sering gagal panen karena hama, sebuah simbol perjuangan rakyat kecil menghadapi kerasnya hidup.

 

Sorak penonton semakin meriah ketika tuan rumah, UIN Imam Bonjol Padang, naik ke panggung dengan menampilkan Tari Randai. Sebagai seni tradisi khas Minangkabau, Randai bukan sekadar tarian, tetapi juga sebuah pertunjukan yang menyatukan gerak, musik, dan cerita rakyat. Penampilan ini terasa istimewa, karena ditampilkan di tanah sendiri, di hadapan tamu-tamu dari berbagai negara. Gerakan melingkar para penari, hentakan kaki yang kompak, dan iringan musik tradisional Minang berhasil membangkitkan rasa bangga sekaligus menjadi representasi identitas budaya tuan rumah. Kehadiran Randai dalam festival ini seakan mempertegas bahwa UIN Imam Bonjol Padang bukan hanya penyelenggara, tetapi juga duta budaya Minangkabau yang memperkenalkan kearifan lokal ke panggung internasional.

Selain menyaksikan meriahnya pertunjukan, Seiba International Festival ke-3 juga tidak lepas dari kerja keras para panitia di balik layar. Salah satunya adalah Aras Satria, mahasiswa Fakultas Sistem Teknologi Informasi, Program Studi Sistem Informasi, yang pada kesempatan kali ini bertugas sebagai LO (Liaison Officer) untuk kontingen dari STAIN Madina.

Aras menuturkan bahwa persiapan acara sudah dilakukan sejak satu hingga dua minggu sebelum festival dimulai. “Persiapannya itu banyak sekali, terutama untuk teman-teman yang menampilkan tari, mereka sudah latihan jauh-jauh hari. Bahkan ada yang selesai kuliah langsung latihan sampai malam,” ujarnya. Hal ini menunjukkan betapa besar komitmen panitia maupun peserta untuk menampilkan yang terbaik di panggung Seiba.

Untuk dirinya sendiri, Aras mengaku lebih banyak mempersiapkan diri dari segi pendekatan personal. Sebagai LO, ia harus berbaur dan mendekatkan diri dengan kontingen. “Saya melatih public speaking, mencoba lebih sabar menghadapi sifat orang yang berbeda-beda. Untungnya, kontingen dari STAIN Madina ini ramah-ramah, jadi lebih mudah untuk menjalin komunikasi,” tambahnya dengan senyum.

Aras juga menceritakan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya menjadi panitia Seiba. Meskipun Seiba sudah digelar tiga kali sejak pertama diadakan, bagi dirinya pengalaman ini terasa sangat berkesan. “Tantangan terbesarnya itu soal waktu, karena waktu terasa berjalan cepat sekali menjelang hari H. Latihan harus maksimal, dan yang kami khawatirkan juga soal cuaca. Kalau tiba-tiba hujan, bisa memengaruhi kedatangan kontingen,” jelasnya.

Tidak hanya panitia yang penuh semangat, para peserta dari berbagai daerah juga membawa kesan dan pengalaman berharga selama mengikuti Seiba International Festival ke-3 di UIN Imam Bonjol Padang. Salah satunya adalah Dina Permata Bunda, mahasiswi Prodi Akuntansi Syariah semester 5 dari UIN Mahmud Yunus Batusangkar, yang ikut tampil dalam cabang lomba tari kontemporer dan tari tradisional.

Dinda; kontingan dari UIN Mahmud Yunus batusangkar 
Dinda; kontingan dari UIN Mahmud Yunus batusangkar 

Dina mengaku terkesan sejak pertama kali sayang ke UIN Imam Bonjol Padang. “Wah, ternyata UIN Imam Bonjol segede ini. Ini aja baru kampus 3-nya, apalagi kampus 2 dan kampus pusatnya. Terus kampusnya juga bersih. Cuma yang bikin beda itu cuacanya, soalnya kalau di Batusangkar itu dingin, kalau di sini panas banget ya,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Sebagai peserta sekaligus penonton, Dina juga sempat menyaksikan beberapa penampilan, salah satunya pertunjukan monolog. Ia menilai penampilan tersebut sangat keren dan penuh persiapan. “Menurut saya itu pasti dipersiapkan ekstra dan dari jauh-jauh hari, makanya hasilnya bisa sebagus itu,” tambahnya dengan kagum.

Terkait suasana acara, Dina memberikan apresiasi tinggi kepada panitia, terutama para LO yang mendampingi kontingen. “Pelayanan di acara ini ramah banget, LO-nya juga baik sekali. Ke mana pun kami butuh, dia selalu sigap mendampingi. Kalau kami nggak ngerti, dia juga sabar menjelaskan dengan ramah,” ungkapnya.

Persiapan yang Dina lakukan bersama tim juga tidak main-main. Ia menceritakan bahwa latihan dilakukan kurang lebih selama satu bulan penuh sebelum tampil di Seibafest. Dengan latihan intensif itu, Dina dan timnya berharap bisa memberikan penampilan terbaik di hadapan penonton.

Sebagai penutup, Dina menyampaikan harapan untuk keberlangsungan Seibafest di masa mendatang. “Semoga untuk ke depannya bisa lebih baik lagi. Seibafest ini sudah memberikan kesan yang sangat baik, apalagi saat pembukaan kemarin yang luar biasa, sampai mengundang artis Kak Khairat KDI. Opening dance-nya juga nggak kalah bagus banget,” tutupnya penuh semangat.

Selain panitia dan peserta, suara penonton juga menjadi bagian penting dari meriahnya Seiba International Festival ini. Vibrina Laura, mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Imam Bonjol Padang, hadir sebagai penonton yang turut meramaikan acara. Ia mengaku datang sejak pukul 14.00 WIB, meski sempat masuk di pertengahan acara.

Laura (penonton); mahasiswa fakultas dakwah dan ilmu komunikasi UIN Imam Bonjol Padang 
Laura (penonton); mahasiswa fakultas dakwah dan ilmu komunikasi UIN Imam Bonjol Padang 

Kesan pertama Laura terhadap pertunjukan yang ia saksikan sangat positif. “Pertunjukan Seibafest ini keren-keren semua, apalagi yang menurut saya paling berkesan itu tarian dari Jawa. Tari itu menggambarkan perjuangan petani yang gagal panen karena hama. Di situ mereka tidak hanya menari, tapi pesan atau maknanya juga sampai ke penonton,” ungkapnya.

Laura menambahkan bahwa kehadirannya menonton bukan sekadar untuk mengisi waktu luang, melainkan juga untuk menambah wawasan. “Saya tertarik menonton pertunjukan ini karena lebih bermanfaat, bisa tahu banyak tentang seni dari berbagai daerah. Jadi, bukan sekadar nonton hiburan, tapi juga sadar kalau Indonesia kaya dengan seni-seni yang indah, terutama tari, baik itu kontemporer maupun tradisional,” tuturnya.

Dari berbagai sudut pandang panitia, peserta, hingga penonton, Seiba International Festival ke-3 di UIN Imam Bonjol Padang tahun 2025 benar-benar menghadirkan pengalaman yang berkesan. Tidak hanya menampilkan pertunjukan seni yang memukau dari berbagai daerah dan negara, tetapi juga menjadi wadah pertemuan budaya yang mempererat persaudaraan. Antusiasme panitia yang penuh dedikasi, semangat peserta yang menampilkan karya terbaik, serta respon positif dari penonton membuktikan bahwa Seibafest lebih dari sekadar festival seni; ia adalah perayaan keberagaman budaya Nusantara yang patut dibanggakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun