Mohon tunggu...
Dewanta Pramayoga
Dewanta Pramayoga Mohon Tunggu... Jurnalis - Be Calm

(belajar) Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lobi-Lobi Humas di Kebun Binatang Tsimbazaza

8 September 2021   13:49 Diperbarui: 8 September 2021   15:57 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masuk ke kebun binatang, disambut oleh tanaman khas daerah sini, baobab, tp mash kecil, paling setinggi badanku. Selebihnya kandang, kandang lagi dan kandang...
Namun, tujuan kami jelas, yakni kantor kepala bonbin.

Melewati semacam rawa rawa tidak berpagar ukuran separuh lapangan bola, kawanan bangau, angsa dan burung-burung air bertengger di pohon yang tumbuh di sana. Di dalam hati bergumam smga tidak ada buaya sedang berendam di rawa rawa. Aroma rawa-rawa bercampur kotoran unggas menyatu sedikit menyengat hidung.

Menemukan keluarga sente air endemik daerah sini (Dokpri)
Menemukan keluarga sente air endemik daerah sini (Dokpri)
Lalu jalan lurus, belok kiri, naik, melewati kandang lemur dan tepat d ujung jalan ada kantor operasional kebun binatang. Bangunannya tertutup dahan pohon besar serta pagar kayu yang dipasang rapat.
Kantor dengan dinding dan ubin kayu ini tampak sepi, tak ada yang menjawab salam kami. Info dari staf yang kita temui di gedung sebelah, ruangan kepala kebun binatang ada di lt 2.

Kita beranikan naik ke gedung 2 lantai tanpa "kulonuwun". Tangga kayu berdenyit ketika kita naiki satu persatu. Sampai di pintu, ketuk dan dibuka oleh pemilik ruangan (sy lupa nama beliau), sekira umur 55-60 tahun Bapak tersebut mempersilahkan kami masuk di ruangan persegi panjang kurang lebih berukuran 5*8 meter tersebut. Selain foto hewan-hewan, tak ad yg istimewa yang tampak di dinding kayu beratap tinggi itu.

Satu Jendela besar terbuka, cahaya jam 11 siang mengisi ruangan yang gelap karena nuansa warna dinding dan atap kayu.

Setelah perkenalan, kami mengutarakan maksud dan tujuan kehadiran, selanjutnya permohonan izin, lalu disusul dengan menunggu persetujuan lisan dari beliau, penanggung jawab bonbin.

Sambil membuka app google translate sebisanya aku mencerna feedback dr bapak ketua bonbin ini. Sayangnya aplikasiny google translate voice susah utk menangkap artikulasi suara yg pelan dan sengau itu.

Untuk meyakinkan obrolan ini aku menambahkan anggukan, senyuman serta gesture persetujuan. Agar segera di acc lah permohonan kami

Namun, ternyata Pak Nano, temanku satu2nya d ruangan ini pun jg, ku amatin agak susah menangkap maksud dan obrolan dr pak kepala bonbin. G tw kenapa alasannya, asumsiku mgkn krena penjelasan pak kepala bonbin yg cenderung mbulet dan ruwet.

Kurang lebih 20 menit obrolan ini membahas mengenai teknis nanti ketika tamu VVIP datang ke bonbin ini. Sambil kita meminta saran terbaik dr bapak kepala bonbin yg tentunya lebih khatam ttg fasilitas dan keunggulan bonbin ini

(Terima kasih buat Pak Nano, yang sudah membamtu kami menterjemahkan apa yang kita mau untuk disampaikan ke bapaknya.)

Oke deal!
Perijinan, done
Spot menarik, done
Rute jalan didalam bonbin, done
Tempat makan siang, done
Time estimasi, done
Next destination, done

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun