kombinasi logika deduktif dan induktifah inti dari cara kita menganalis dan memahami dunia ketika keduanya digunakan bersama. kita bisa mendekati situasi dengan perspektif yang lebih seimbang dan menyeluruh.
Misalnya seorang ilmuwan bisa menggunakan logika induktif untuk mengidentifikasi pola dalam data eksperimen kemudian menguji hipotesis yang dihasilkan menggunakan logika deduktif.Â
keterampilan berpikir logis ini bukan hanya berguna dalam bidang profesional, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan kita untuk berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.
sering kali kita dihadapkan pada tantangan dalam berpikir logis dan salah satu penyebab utamanya adalah bias kognitif dan pengaruh emosi.
Bias Kognitif
bias kognitif adalah pola kesalahan berpikir yang tanpa sadar membuat kita menyimpang dari logika objektif yang dapat mempengaruhi cara kita memproses informasi dan mengambil keputusan. bias ini dapat membuat kita sulit menilai situasi dengan jelas dan logis bahkan saat kita berusaha untuk berpikir rasional.
salah satu jenis bios kognitif yang paling umum adalah bios konfirmasi atau kecenderungan untuk hanya mencari dan menerima informasi yang mendukung keyakinan kita yang sudah ada. ketika kita terjebat dalam bias konfirmasi kita cenderung mengabaikan bukti atau fakta yang bertentangan dengan pandangan kita, misalnya seseorang yang percaya bahwa metode dia tertentu efektif mungkin hanya mencari testimoni positif dan mengabaikan penelitian yang menyebutkan risiko atau kekurangannya, akibatnya pemikiran kita menjadi tidak seimbang dan jauh dari logis karena kita hanya mengakui informasi yang sesuai dengan apa yang ingin kita percayai.
Bias Unhoring
Selain itu ada juga bias lain seperti unhoring bias yang membuat kita terlalu terpaku pada informasi awal yang kita terima. Pernahkah kamu membeli sesuatu hanya karena ada diskon besar meskipun sebenarnya barang tersebut tidak terlalu diperlukan?
Diskon yang besar menjadi anhor atau patokan dan kita terdorong untuk membeli hanya karena merasa itu adalah penawaran yang baik meskipun sebenarnya kita mungkin bisa mengalokasikan uang tersebut untuk kebutuhan yang lebih penting, logika kita terganggu oleh angka diskon itu yang secara tidak sadar memengaruhi cara kita menilai-nilai barang tersebut.
Tidak hanya bias kognitif, emosi juga memainkan peran besar dalam menghalangi kita berpikir logis, ketika emosi kita sedang tinggi baik dalam kondisi senang marah atau takut kita cenderung mengambil keputusan yang kurang rasional, misalnya Ketika seseorang merasa sangat marah mereka mungkin berkata Atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mereka maksudkan.
emosi mengabulkan penilaian kita dan membuat kita fokus pada reaksi saat itu, bukannya mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang. bahkan rasa senang berlebihan juga bisa membuat kita membuat keputusan yang impulsif seperti membeli barang mahal tanpa pertimbangan matang hanya karena suasana hati sedang baik.
penelitian yang dipublikasi Jal of experimental pychy menunjukkan bahwa emosi kuat baik positif maupun negatif dapat memperburuk bias kognitif. membuat kita semakin sulit untuk berpikir logis di bawah pengaruh emosi misalnya dalam situasi yang mengancam atau menantang seseorang, mungkin mengendalkan insting atau respons cepat tetapi respons ini tidak selalu logis atau bermanfaat dalam jangka panjang, emosi Pada akhirnya dapat mengabulkan fakta dan membuat kita mengambil keputusan berdasarkan perasaan bukan berdasarkan penilaian yang objektif.