Mohon tunggu...
devon nathan
devon nathan Mohon Tunggu... mahasiswa

loves interior design

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ruang yang Bercerita: Saat Cerita Rakyat Menyusup ke Dalam Interior Rumah

17 Juni 2025   22:00 Diperbarui: 17 Juni 2025   21:53 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

🌿 Ruang yang Bercerita: Saat Cerita Rakyat Menyusup ke Dalam Interior Rumah

Di tengah dominasi gaya Japandi, Scandinavian, hingga industrial yang kini marak di media sosial dan showroom, satu hal penting kadang terlupa: identitas lokal.

Padahal, Indonesia punya kekayaan tak ternilai dalam bentuk cerita rakyat—kisah-kisah penuh warna, tokoh-tokoh kuat, dan filosofi yang dalam. Kini, sejumlah desainer interior mulai kembali melirik warisan ini. Bukan hanya sebagai ornamen, tapi sebagai sumber narasi yang hidup di dalam ruang.

🎨 Cerita dalam Objek: Lebih dari Sekadar Dekorasi

Bayangkan sebuah ruang keluarga yang memajang lukisan penari Dewi Sri di dindingnya. Atau kamar tidur dengan kain tenun bermotif legenda Nyi Roro Kidul.

Benda-benda ini bukan hanya dekorasi. Mereka membawa cerita. Mengundang percakapan, membangkitkan memori masa kecil, bahkan menjadi media edukasi budaya di tengah keseharian.

Contohnya, ada desainer yang menggunakan elemen air dalam interior untuk menggambarkan dunia bawah laut dari kisah Malin Kundang. Atau menggunakan bentuk-bentuk geometris yang terinspirasi dari mitologi Dayak. Simbol-simbol ini menyelipkan kisah lama ke dalam kehidupan modern dengan cara yang halus dan penuh makna.

📜 Dari Lisan ke Visual: Mengarsipkan Warisan Lewat Desain

Cerita rakyat Indonesia selama ini hidup dari mulut ke mulut. Tapi kini, desain interior bisa menjadi cara baru untuk "mengarsipkan" cerita itu—lewat warna, tekstur, hingga susunan furnitur.

Seorang desainer di Bandung misalnya, menciptakan kafe bertema Ande-Ande Lumut. Pola ubin di lantai memperlihatkan karakter Yuyu Kangkang, sang tokoh antagonis. Hasilnya? Pelanggan tidak hanya ngopi, tapi juga larut dalam kisah yang terselip di balik suasana.

🌍 Kenapa Penting?

Membawa cerita rakyat ke dalam desain ruang bukan semata soal estetik. Ini tentang identitas dan koneksi emosional.

Di tengah dunia yang makin global dan seragam, ruang yang memiliki kisah lokal bisa menjadi jangkar. Ia membumi, personal, dan membuat kita merasa rumah ini punya aku. Kita tidak lagi hanya “mengisi ruang”, tapi juga “menghidupkannya”.

💡 Bagaimana Memulai?

Tenang, tidak perlu merenovasi total rumahmu. Mulailah dari langkah kecil:

  • 🎨 Pajang ilustrasi cerita rakyat favoritmu

  • 🧵 Gunakan kain atau tekstil lokal yang punya cerita

  • 🎨 Pilih warna dengan makna simbolik dari cerita tertentu

  • 🎭 Kolaborasi dengan seniman lokal untuk membuat mural atau ukiran

Cerita bisa hidup di mana saja, termasuk di dalam ruang yang kita tinggali setiap hari.

✨ Penutup: Ruang yang Berbisik Cerita

Ruang tak harus diam. Ia bisa bicara. Bahkan bisa bercerita.

Jadi, mengapa tidak mulai menyisipkan sedikit legenda Nusantara ke dalam ruang harianmu? Siapa tahu, ruang itu justru akan menjadi tempat lahirnya cerita-cerita baru yang lebih personal.

Apa ceritamu? Sudahkah ruangmu bercerita? Yuk, bagikan versi kamu di kolom komentar!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun