Februari, dalam pergantian bulanmu, aku berharap segala sesuatu yang terjadi di bulan lalu tak ikut dibulan yang baru.
Kejutan dijanuari cukup membuatku tak mampu berkata-kata, aku kehilangan kata dalam kata "kita" yang terpenggal.
Aku seperti diminta meraba pada lorong gelap, yang aku sendiri tidak tahu apa yang ada dibalik sana.
Aku dipaksa menunggu, aku dipaksa menerka, aku dipaksa untuk memaklumi, keadaan membuatku melakukan segala hal yang tidak aku sukai.
Februari, pada titik lelahku kali ini, aku tidak ingin mempertanyakan apa dan bagaimana lagi.
Aku juga tidak akan mempertanyakan siapa yang datang dan pergi, tidak lagi mempertanyakan segala perubahan yang terjadi, tidak lagi menuntut alasan akan semua tragedi.
Januari cukup menjadi alasan mengapa aku ingin sekali pergi dari segala situasi.Â
Surakarta, 07/02/2021
Devi Suryandari