Mohon tunggu...
Devi Suryandari
Devi Suryandari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Memberi dan Menerima

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Februari

7 Februari 2021   10:00 Diperbarui: 7 Februari 2021   10:28 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Februari, dalam pergantian bulanmu, aku berharap segala sesuatu yang terjadi di bulan lalu tak ikut dibulan yang baru.

Kejutan dijanuari cukup membuatku tak mampu berkata-kata, aku kehilangan kata dalam kata "kita" yang terpenggal.

Aku seperti diminta meraba pada lorong gelap, yang aku sendiri tidak tahu apa yang ada dibalik sana.

Aku dipaksa menunggu, aku dipaksa menerka, aku dipaksa untuk memaklumi, keadaan membuatku melakukan segala hal yang tidak aku sukai.

Februari, pada titik lelahku kali ini, aku tidak ingin mempertanyakan apa dan bagaimana lagi.

Aku juga tidak akan mempertanyakan siapa yang datang dan pergi, tidak lagi mempertanyakan segala perubahan yang terjadi, tidak lagi menuntut alasan akan semua tragedi.

Januari cukup menjadi alasan mengapa aku ingin sekali pergi dari segala situasi. 

Surakarta, 07/02/2021

Devi Suryandari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun