Mohon tunggu...
Devira Sari
Devira Sari Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Saya adalah Psikolog yang menyukai dunia tulis menulis dan Sastra. Tarot Reader. A Lifelong Learner. INFJ-A. Empath. Sagittarian.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Orang yang Enjoy dengan Profesinya Lebih Mampu Bersikap Profesional

28 Juli 2021   13:37 Diperbarui: 28 Juli 2021   14:39 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PROFESIONAL kata dasarnya profesi. Menurut KBBI V, profesi adalah bidang pekerjaan yang didasari pendidikan keahlian tertentu. Profesional itu bersangkutan dengan profesi, memerlukan keahlian khusus, dan mengharuskan adanya bayaran untuk melakukannya.

Jadi, profesional itu mencakup :
- pekerjaan --> kegiatan/tugas kewajiban untuk mendapatkan nafkah.
- pendidikan --> telah menjalani pendidikan tertentu sehingga terlatih untuk menjalankan kegiatan tersebut. Pendidikan dapat berupa formal ataupun tidak formal.
- keahlian -->  terampil melakukan suatu tugas, tidak sekedar bisa saja.
- ada kompensasi/bayaran untuk pekerjaan yang dilakukan.

Lawan kata profesional adalah amatir.

Bersikap profesional mengacu pada bagaimana kita melakukan tugas sesuai dengan keahlian. Terlepas dari kondisi kita saat ini, tanggung jawab tetap harus dikerjakan hingga tuntas. Tidak menelantarkan tugas.

Sebagai kompensasinya kita akan mendapatkan bayaran dari pekerjaan kita.

Dalam dunia perekrutan, seorang rekruter yang bertugas melakukan interview dan membaca hasil psikotes kandidat pekerja, harus dapat menjawab pertanyaan utama ini :
"Orang (kandidat pekerja) ini bisa melakukan pekerjaan ini atau tidak?"

Sikap profesional itu fokus utamanya BUKAN pada penampilan. Bukan pula soal sikap formal, ramah, santun, manis, dll. Tidak ada gunanya ramah tamah dan bermanis-manis kalau kerjaan gak beres. Ada pula yang mewek, pundung, kebawa-bawa suasana hati lalu meminta orang lain memaklumi kelalaiannya terhadap tugas. Padahal kerjaan orang lain ikut terganggu karenanya.

Semua profesi itu ada aturan dan resikonya. Dalam perjalanannya pasti bertemu tantangan dan terpengaruh juga oleh ups and downs kehidupan. Maka pilihlah profesi yang sesuai dengan passion. Kenapa? Karena dengan passion kita dapat menikmati pekerjaan itu bahkan di saat kondisi sangat sulit. Kita tetap akan menemukan alasan untuk bertahan atau bangkit dari kegagalan. Dengan passion pula kita punya energi untuk terus bertumbuh.

Coba deh amati orang-orang di sekeliling kita dalam seting profesional. Orang-orang yang "salah jurusan" dan tidak enjoy dengan profesinya cenderung untuk memberikan performa yang buruk dan tidak termotivasi untuk meningkatkan kinerja. Sedikit-sedikit mengeluh dan selalu punya excuses. Mereka akan mengganggu orang lain karena ketidaknyamanan yang mereka rasakan. Mereka akan menghambat pekerjaan orang lain karena kelalaian mereka. Selain itu, mereka juga memiliki persepsi negatif tentang profesinya, sehingga memberikan informasi negatif pula kepada orang lain tentang profesi tersebut. Proyeksi atas perasaannya sendiri. Lalu ada pula yang menghambat dan menakut-nakuti orang lain yang bercita-cita menekuni profesi yang sama dengan profesi mereka.

Orang bisa resign dari pekerjaan ber-prestige "hanya" karena tidak enjoy dengan pekerjaannya.

Ada dua cara supaya enjoy dengan pekerjaan kita:
1. Bekerja sesuai passion, bukan karena terpaksa atau sekedar tuntutan hidup. "Do what you love".
2. Berusaha mencintai pekerjaan itu, Menemukan kebahagiaan dan tujuan besar di dalamnya. "Love what you do".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun