Mohon tunggu...
Devira Sari
Devira Sari Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Saya adalah Psikolog yang menyukai dunia tulis menulis dan Sastra. Tarot Reader. A Lifelong Learner. INFJ-A. Empath. Sagittarian.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stres Itu Apa Sih?

31 Agustus 2020   05:05 Diperbarui: 2 September 2020   10:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya yakin, kita semua pasti sudah familiar dengan istilah STRES.

Kalau melihat orang yang bertingkah aneh, berbeda dari biasanya, maka disebut sedang stres. Ada orang yang diam termenung di pojokan sendirian, dianggap lagi stres. Bos suka marah-marah di kantor, dijuluki bos stres. Saat sedang di jalan, lalu melihat orang dengan pakaian tidak lengkap, rambutnya kotor, berjalan sambil tertawa-tiwi, lalu dilabel "orang stres tuh".

Sering kali stres dipakai untuk semua gejala perilaku yang di luar kebiasaan atau yang tidak disukai. Padahal tidak semua bentuk masalah perilaku adalah stres. Meski kadang stres dapat menjadi pemicu munculnya masalah psikologis lain yang lebih berat seperti depresi dan PTSD serta dapat mempengaruhi kesehatan fisik.

Saya paparkan sedikit tentang konsep stres yang benar yah.

Stres merupakan fenomena umum, semua orang mengalaminya. Di rumah, di kantor, di sekolah, dimanapun stres dapat terjadi. Stres tidak selamanya buruk. Stres positif dapat memberi stimulus terhadap perubahan dan pertumbuhan, disebut dengan EUSTRES. Namun ada pula stres negatif yang dapat menghambat adaptasi, aktivitas, kinerja, dan optimalisasi potensi, disebut dengan DISTRES. Penyebab stres negatif adalah ketidakmampuan menghadapi dan menyelesaikan masalah hidup. Oleh karena itu konsep stres tidak jauh-jauh dari konsep coping skill.

Pada abad ke 14, istilah stres telah digunakan untuk menunjukkan kesulitan atau penderitaan yang begitu berat. Namun pada masa ini stres belumlah menjadi suatu konsep yang ilmiah dan sistematis. Kemudian, abad ke 18 hingga awal abad 19 kata  stres dipahami sebagai kekuatan, tekanan, ketegangan atau usaha  yang  kuat  diberikan  pada  sebuah objek  material  atau  pada  seseorang  "organ atau kekuatan mental". Abad  ke 19 hingga  abad ke 20,  istilah  stres dan tekanan  pun  mulai  menjadi konsep dan didefinisikan sebagai penyebab permasalahan  kesehatan fisik  maupun  psikologis.

Peneliti pertama yang mengembangkan konsep stres adalah Cannon, yang memperkenalkan stres sebagai fight or flight response. Menurut Cannon, stres  adalah  sebagai  gangguan  homeostasis yang  menyebabkan  perubahan  pada keseimbangan  fisiologis  yang  dihasilkan dari  adanya  rangsangan  terhadap  fisik maupun psikologis. 

Setelahnya, penelitian tentang stres terus berkembang. Namun teori stres hanya digolongkan atas tiga model dasar, yaitu model stimulus, model respons, dan model transaksional.

A. STRES SEBAGAI STIMULUS                                                                                              

Teori  stres  model  stimulus berawal dari temuan para peneliti terhadap prajurit  militer  yang sedang  melaksanakan tugas  perang. Situasi perang dianggap sebagai stimulus yang menyebabkan masalah kesehatan fisik dan psikis para prajurit militer tersebut. Model stres sebagai stimulus menjelaskan bahwa stres adalah PENYEBAB perubahan perilaku manusia. Kondisi-kondisi yang dapat menjadi  penyebab stres  adalah  life events (peristiwa-peristiwa kehidupan), chronic strains (ketegangan kronis), dan daily hassles (permasalahan hidup sehari-hari).

Life Events

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun