Mohon tunggu...
Devina Meliani
Devina Meliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Toleransi Melalui Komunitas? Apakah Bisa?

10 Maret 2021   20:29 Diperbarui: 10 Maret 2021   20:53 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Toleransi merupakan salah satu hal yang paling penting bagi manusia sebagai makhluk sosial, di dunia ini kita tidak hidup sendirian melainkan membutuhkan orang lain untuk dapat berinteraksi, saling bercerita, menempuh hidup bersama dan mempelajari segala macam hal dalam kehidupan, oleh karena itu manusia disebut sebagai makhluk sosial karena manusia membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup. 

Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman kebudayaan karena letak geografisnya yang terdiri dari banyak pulau sehingga masing-masing daerah memiliki budaya mereka masing-masing yang menyebabkan terbentuknya berbagai etnis, suku, dan agama di Indonesia. 

Keberagaman agama yang ada di Indonesia seringkali mengundang berbagai permasalahan karena kurangnya toleransi dan pengetahuan yang ada pada antar umat beragama, contohnya adalah menurut Rochmanudin (2018) terdapat beberapa kasus yang mencerminkan intoleransi di Indonesia antara lain sebuah pura di daerah Lumajang dirusak orang tak dikenal, penyerangan terhadap ulama di Lamongan, perusakan masjid di Tuban dan masih banyak lagi kasus mengenai intoleransi di Indonesia.  

Dalam mata kuliah analisis sosial, mahasiswa diharapkan dapat menganalisis berbagai fenomena sosial serta orang-orang atau masyarakat yang terlibat di dalamnya. Pada artikel ini saya akan membahas mengenai sebuah komunitas yang berdomisili di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Komunitas yang bernama "Simponi Remaja Masjid" atau biasa disingkat dengan sebutan Siram merupakan sebuah komunitas religi Islam, komunitas ini beranggotakan sekitar 120 orang anggota dengan 24 orang panitia aktif yang mengatur jalannya komunitas tersebut. Komunitas dengan nama akun instagram @siramtasik ini seringkali mengadakan berbagai kegiatan yang di unggah dalam akun instagram mereka, kegiatan tersebut antara lain seperti memberikan sumbangan atau donasi bagi panti asuhan, panti jompo, memberikan bantuan berupa sembako dan menggalang dana bagi daerah yang sedang terkena bencana dan lainnya. 

Selain itu kegiatan dari komunitas ini sendiri sangat beragam, mulai dari mengadakan pengajian bersama secara rutin, mengadakan pidato keagamaan, dan pada saat masa pandemi ini komunitas ini terus memberikan edukasi rohani melalui media online mereka yaitu instagram. Konten yang dibagikan oleh komunitas ini dalam akun instagramnya beragam, mulai dari mengunggah berbagai quotes rohani hingga pengetahuan-pengetahuan baru mengenai ajaran agama Islam.

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya pada paragraf pertama mengenai pentingnya toleransi, alasan kelompok kami memilih komunitas Siram Tasikmalaya selain untuk menganalisis komunitas tersebut, diharapkan dengan meneliti komunitas ini dapat meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama. 

Dalam kelompok saya yang beranggotakan tiga orang, ketiganya termasuk saya sendiri beragama nonmuslim sehingga diharapkan dengan meneliti komunitas ini kami dapat memahami dan menambah pengetahuan mengenai keagamaan serta meningkatkan rasa toleransi satu sama lain.  

Tujuan lain kelompok kami memilih komunitas ini untuk diteliti yaitu karena adanya rasa penasaran mengenai bagaimana interaksi yang terjadi dalam suatu komunitas religi, dan apakah ada perbedaan interaksi antara agama Islam dengan agama lainnya yang ada di Indonesia mengingat negara Indonesia memiliki mayoritas penduduk yang sebagian besar menganut agama islam, selain itu setiap agama juga memiliki ciri khas masing-masing, semisal umat Krsitiani dengan hari natalnya, umat muslim dengan hari raya idul fitri, dan lain-lain. Dengan adanya analisis ini diharapkan kelompok maupun komunitas serta para pembaca dapat lebih menghargai bentuk-bentuk toleransi yang ada di negara Indonesia.

Daftar Pustaka

Rochmanudin. (2018). Kasus Intoleransi dan Kekerasan Beragama Sepanjang 2018. Diakses pada 10 Maret 2021 dari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun