Ingin tahu.
Aku mulai berfikir ingin mengatakan hal-hal yang membuatnya ingin menceritakan kisahnya padaku, yah meskipun aku tidak mengenalnya tapi entah mengapa seolah aku ingin tahu tentangnya. Apa ini karena Jogja?
Benar-benar menyusahkan, fikirku.
"Dalam hidup ini, akan ada penyesalan setelah penantian panjang, kita akan ketakutan karena beban tidak usai, kita akan dihantui rasa bersalah karena beberapa dari harapan kita hancur, dan semua itu akan berakhir dengan kata, percuma"
Kataku memulai pembicaraan diantara kami.
Tiba-tiba dia menatapku lagi dan bercerita tentang kisahnya.
"Aku adalah perempuan yang ambisius, aku selalu memenangkan segalanya, bahkan aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan, menyenangkan bukan?"
Aku kaget mendengar ucapannya, aku mulai berfikir pada rasa ingin tahuku yang pertama, Bingo, dia sepertinya gagal dalam ujiannya.
Tapi dia melanjutkan kalimatnya, sambil tersenyum dia berkata, "Tapi, aku kalah dengan cinta"
"Kau tahu, aku baru saja diterima di sini", wanita itu sambil menunjukkan gambar yang menjadi perhatianku kali pertama pertemuan kami.
"Aku menolaknya, aku memutuskan untuk tidak pergi dan bertahan disini sampai akhir" katanya lagi. Aku mulai penasaran, ada apa sebenarnya?
Dan tiba-tiba saja aku bicara tanpa memikirkan perasaannya, itu memang sikapku.
"Jadi, kau tidak ingin melanjutkan pendidikanmu karena seseorang memintamu? Apa karena itu pacarmu?
Ahh mungkin tunanganmu?"