Pada sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memiliki arti sikap- sikap kemanusiaan dan persauraan antar sesame masyarakat Indonesia, tanpa pandang latar belakang perbedaan agama, ras, suku, budaya dan lain sebagainya. Pada sila kedua ini muncul kompleksitas yang datang dari kalangan millennial, banyak yang merasa bahwa agamanya lebih baik dari agama orang lain, sifat- sifat unggul diri bisa memunculkan konflik dan persoalan rumit kedepannya.
Persatuan Indonesia adalah sila ketiga dari Pancasila yang bermakna meski berbeda- beda setiap warga negara Indonesia tetap memegang identitas yang sama sebagai bagian dari bangsa Indonesia, untuk itu diharapkan generasi millennial tidak mudah dipecah belah dengan isu- isu perbedaan yang ada. Jika generasi millennial bisa menerapkan nilai Pancasila dengan baik, tentu saja dapat menghindari isu- isu sentimental yang dibuat oleh orang- orang tidak bertanggung jawab.
Sila ke empat yang berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Kebijaksaan dalam Permusyawaran Perwakilan dapat diartikan sebagai solusi dari setiap masalah yang ada adalah berdiskusi, usaha untuk mendapatkan sisi baik dalam konflik adalah mempertemukan setiap kepentingan dalam sebuah wadah khusus, keduanya akan saing bertukar pendapat sehingga memperoleh hasil yang baik bagi keduanya. Jika generasi millennial kurang bisa menerapkan nilai Pancasila akan muncul upaya main hakim sendiri, merasa paling benar dan perasaan paling unggul.
Sila terakhir dari Pancasila berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Masyarakat Indonesia. Sila terakhir ini memiliki makna yang sangat erat kaitannya dengan kondisi masyarakat, keadilan adalah suatu ha yang mutlak didapatkan oleh setiap warga negara Indonesia, tanpa alasan apapun. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban sama.
Untuk menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap ideologi Pancasila terutama generasi millennial perlu upaya- upaya tertentu mulai dari memberikan pemahaman penting dalam setiap sila yang terkandung, pemahaman menjadi salah satu yang paling krusial, bukan hanya sekedar tahu saja, setiap sila sebaiknya dipahami makna dan pengamalannya sehingga generasi millennial tidak gampang termakan isu provokatif dan bersikap tidak sesuai dengan nilai Pancasila.
Pemahaman terhadap setiap sila yang terkandung harus sampai pada tahap pengamalan, karena tidak berarti jika hanya memahami tanpa melakukan sesuatu yang nyata bagi ideologi Pancasila. Setiap warga negara Indonesia utamanya kalangan millennial dianugerahi berbagai keuntungan, kemudahan akses informasi, komunikasi, teknologi dan kemajuan zaman lainnya, berbagai anugerah ini sepatutnya menjadi jembatan untuk terus mengamalkan nilai- nilai luhur Pancasila dengan baik.
Kompleksitas Ideologi Pancasila di Era Millennial bisa mencapai titik yang baik jika masing- masing pihak menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik. Bagi generasi millennial utamanya penting untuk tetap menjadikan Pancasila sebagai konsep ideologi yang tidak hanya diketahui, namun juga dipahami dan diamalkan.
