Mohon tunggu...
Devidia Tri Ayudiansyah
Devidia Tri Ayudiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - #akuberpikirmakaakuada

Nulla Tenaci Invia Est Via~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Feminisme Part 1: Puan yang Merayau

14 Mei 2020   09:57 Diperbarui: 14 Mei 2020   11:46 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: Shutterstock via Kompas.com)

Tercatat jumlah wanita di atas 15 tahun di Indonesia per tahun 2018 sebanyak 50.7 %, angka ini masuk kategori kontribusi kecil (worldbank2018). Dan fakta yang ada pula dari angka itu, bukan sepenuhnya merupakan wanita yang benar-benar melawan keterbatasan. Ada mereka yang bekerja namun dengan kondisi keterpaksaan. 

Ada pula yang bekerja namun juga tidak membebaskan diri dengan menempuh pendidikan yang ideal. Maka dari implikasi makna feminis sendiri perlu untuk kembali diluruskan di masyarakat yang ada. Agar tidak terjadi tumpang tindih makna dan keraguan atau ketidakpercayaan dari makna sebuah perlawanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun