Menurut pengamatan teleskop ruang angkasa James Webb, di ruang antargalaksi rata-rata hanya ada kurang dari satu atom per meter kubik. Bandingkan dengan udara yang kita hirup di Bumi, yang isinya 25.000.000.000.000.000.000.000 molekul per meter kubik. Jauh, bukan?
Terus, kenapa penting kita tahu ini? Kan kita nggak tinggal di luar angkasa?
Pertanyaan bagus, Sobat Kosmik! Pengetahuan ini penting untuk banyak hal:
Pertama, agar kita lebih menghargai udara di Bumi.
Kedua, agar kita ngerti kenapa astronot harus pakai baju mahal banget (bukan karena gaya, tapi biar nggak meledak).
Ketiga, supaya kamu nggak asal nge-vakum kamar dan bilang, "kayak ruang angkasa!"
Lagi pula, ruang hampa ini membantu ilmuwan mempelajari asal-usul alam semesta, merancang teknologi antariksa, dan mencari tahu apakah kita sendirian di alam semesta. Soalnya kalau benar-benar kosong, ya susah cari tetangga.
Lantas, apa kita bisa bikin ruang hampa di Bumi?
Bisa, tapi susah. Laboratorium seperti Large Hadron Collider milik CERN atau fasilitas uji di NASA punya ruangan vakum parsial, yang tekanannya bisa seribu kali lebih rendah dari tekanan udara Bumi. Tapi tetap, tidak se-hampa ruang angkasa. Bahkan ruang paling kosong yang bisa manusia buat pun masih kalah jauh dibanding kehampaan di antara dua galaksi.
Bonus Fakta Menarik:
Astronot di luar angkasa tidak bisa bersendawa karena tidak ada udara di perut yang bisa naik.