Mohon tunggu...
Devanaarma Fauzi
Devanaarma Fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Mr. Nobody || Im nowhere but everywhere || Create Your LIfe Passionate

Mahasiswa Pascasarjana paruh waktu dan Driver antar kota 12jam/hari. Suka berpetualang dan tersesat baik itu di bukit, gunung, maupun di pantai. Suka berburu insight dan mengumpulkan skill yang berserakan untuk dijadikan sesuatu dengan nilai jual tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengenalan Bahasa Pemrograman Python menggunakan Paradigma Dummy

10 Oktober 2019   13:17 Diperbarui: 10 Oktober 2019   13:26 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PYTHON

Pengenalan Python menggunakan paradigma Dummy.

Python merupakan salah satu bahasa pemrograman yang populer di dunia kerja Indonesia, bahkan bahasa pemrograman Python sendiri merupakan bahasa tingkat tinggi dimana bahasa tersebut lebih mendekati bahasa manusia dibanding bahasa mesin sehinga bahasa pemrograman Python amat sangat laris dimana bahasa pemrograman Python menduduki peringkat nomor dua di dunia dan nomor satu di Singapura menurut Bapak Abdul Kadir seorang dosen pascsasarjana, penulis buku best seller, dan berbagai macam buku-buku Teknik Informatika lainnya yang bisa Kita dapatkan di Gramedia maupun toko buku terkemuka dikota anda.

Meski terdengar asing ditelinga orang Indonesia, ternyata bahasa pemrograman Python sudah lama dirilis. Pertama kali dirilis pada tahun 1991 oleh seorang Programmer Belanda yang bernama Guido Van Rossum. Tidak seperti orang normal berlibur dimana ketika liburan mereka memilih berenang, menyelam bersama hiu, mendaki gunung, mendirikan tenda sampai hypothermia, selfie kemudian membuat secangkir kopi campur arang membara, Guido Van Rossum benar-benar sangat anti mainstream pada zamannya yaitu membuat sebuah bahasa pemorgraman yang lebih simpel dan mendekati bahasa sehari hari manusia ketika iseng mengisi waktu senggang liburan. Entah Guido Van Rossum menghabiskan berapa liter kopi dan cemilan sebagai pendamping dalam membuat bahas pemrograman Python tersebut nyatanya sekarang Kita bisa menikmati bahasa pemrograman tersebut dimana Saya diperkenalkan pertama kali saat mata kuliah Paradigma Pemrograman Python oleh seorang master suhu Python pada salah satu mata kuliah pascasarjana yang bernama Doktor Bambang Purnomosidi DP dimana di dunia maya biasa disingkat BPDP.

Keunggulan Python dalam hal Rekayasa Perangkat lunak selain bisa membangun Aplikasi Web-Based juga Desktop base, bahkan dapat pula digunakan untuk analisis data. Selain itu pada ranah akademik pun banyak sekali akademisi yang menggunakan Python untuk menyelesaikan penelitiannya di bidang komputasi sains, robotika, data science, ekonomi, antariksa dan berbagai macam bidang lainnya. Python secaradefault telah terpasang di beberapa sistem operasi berbasis Linux seperti Ubuntu, Linux Mint, dan Fedora. Untuk sistem operasi lain, sudah tersedia installer yang disediakan untuk masing-masing sistem operasi tersebut yang dapat didownload di situs resmi Python yaitu Python https://www.python.org/.

Baik sekarang lanjut ke pengenalan beberapa perintah pada Python.

Pada praktek kali ini Saya menggunakan MiniConda yaitu salah satu versi minimal dari Pyton.

Aplikasi tersebut bisa didownload di MiniConda /  https://docs.conda.io/en/latest/miniconda.html.

Pada situs tersebut tersedia berbagai macam installer untuk bermacam-macam sistem operasi yaitu:

  1.  Linux
  2. Windows
  3. MacOSx

Nah agar para pembaca tidak semakin penasaran dan semakin menggebu-gebu tingkat keingin tahuannya terhadap bahasa pemrograman Python,

Dikarenakan adanya keterbatasan karakter dalam kolom penulisan, Maka pembahasan mengenai bahasa pemrograman Python akan dilanjutkan ke artikel selanjutnya hehehee...

Silahkan klik dan keplok-keplok agar Penulis lebih bersemangat dalam membuat artikel tentang bahasa pemrograman Python.

Salam Pramuka ...eh Programming

:) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun