Mohon tunggu...
Devana Marpid
Devana Marpid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jenderal Soedirman

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Kebiasaan Konsumsi Junkfood pada Remaja

21 November 2023   21:39 Diperbarui: 21 November 2023   22:02 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan, begitu pun bagi remaja. Makanan yang sehat dapat membantu pertumbuhan remaja dengan baik. Namun saat ini banyak remaja yang menyukai junkfood atau makanan cepat saji. Contohnya yaitu di kota besar, banyak dijumpai remaja yang makan bersama di tempat makanan cepat saji. Sedangkan apabila konsumsi junkfood pada remaja menjadi kebiasaan, maka dapat menyebabkan beberapa penyakit serius.

Makanan cepat saji atau fast food dikenal oleh masyarakat luas sebagai junk food. Secara harfiah, junk food diartikan sebagai makanan sampah atau makanan tidak bergizi. Istilah tersebut menunjukkan makanan-makanan yang dianggap tidak memiliki nilai gizi dan menyebabkan gangguan kesehatan. Tetapi, sebagian besar remaja dan masyarakat Indonesia tidak mengetahui bahwa junkfood menyebabkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Ketidaktahuan akan bahaya junkfood karena kurangnya pengetahuan dan informasi.

Beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan oleh junk food adalah obesitas, meningkatkan resiko hipertensi, dan meningkatkan resiko diabetes. Berikut penjelasannya :

  • Obesitas

Obesitas adalah kondisi menumpuknya lemak ditubuh yang sangat banyak akibat kalori yang masuk lebih banyak dibandingkan dengan kalori yang dibakar. Menurut World Health Organisation (WHO), anak-anak dan remaja yang menderita obesitas tidak dapat disepelekan. Dari tahun ke tahun penderitanya terus bertambah. 

Dalam 40 tahun terakhir data membuktikan bahwa terjadi peningkatan sebanyak sepuluh kali lipat pada remaja yang menderita obesitas. Tingginya kasus obesitas ini dikarenakan kebiasaan yang salah saat masa anak-anak maupun remaja yang dapat meningkatkan resiko terkena obesitas, salah satunya yaitu kebiasaan mengkonsumsi junk food.

  • Meningkatkan faktor resiko hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan karena obesitas. Makanan cepat saji, salah satu contohnya yaitu kentang goreng memiliki rasa yang enak bagi kebanyakan orang, namun makanan tersebut memiliki kandungan garam yang tinggi. Kandungan lemak jahat dan natrium yang tinggi mengganggu keseimbangan sodium dan potasium dalam tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya hipertensi.

Pada penelitian yang dilakukan di Yogyakarta juga menunjukkan hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan junk food dengan kejadian hipertensi. Semakin sering kebiasaan konsumsi junk food, maka akan memiliki peluang sebesar 0,451 mengalami kejadian hipertensi.

  • Meningkatkan resiko diabetes

Salah satu penyebab diabetes yaitu obesitas. Sedangkan obesitas merupakan salah satu akibat mengonsumsi junk food yang pada umumnya memiliki kandungan gizi yang rendah. Menurut laporan dari World Health Organization (WHO) mengenai studi populasi DM (diabetes mellitus) di berbagai negara, jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2000 di Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes mellitus dengan prevalensi 8,4 juta jiwa. Pada tahun 2010 jumlah penderita DM di Indonesia menjadi 5 juta dan di dunia 239,9 juta penderita. Diperkirakan pada tahun 2030 prevalensi diabetes mellitus di Indonesia meningkat menjadi 21,3 juta.

Ada beberapa faktor yang membuat remaja menyukai konsumsi junk food. Salah satu factor penyebabnya adalah pengetahuan. Pengetahuan yang kurang membuat remaja hanya mengkonsumsi berdasarkan rasanya saja, tidak memikirkan kandungan gizinya. Selain itu rasa pada makanan junkfood yang enak dan gurih karena mengandung gula, garam dan lemak, sehingga remaja banyak yang menyukainya. Alasan lain remaja menyukai junk food karena cepat dan praktis, serta mudah didapatkan baik pembelian online maupun offline. Junk food juga memiliki harga yang relatif murah dan terjangkau oleh remaja. Serta alasan yang terakhir adalah pengaruh teman, media sosial dan gaya hidup yang sudah mengikuti arus globalisasi.

Makanan junk food memang lezat tidak heran jika banyak yang menyukainya. Hanya saja, konsumsi yang terlalu sering dari makanan tersebut akan menimbulkan beberapa masalah kesehatan seperti yang sudah dijelaskan. Oleh karena itu, cintailah diri kita sendiri dengan mengurangi kebiasaan konsumsi junk food.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun