Mohon tunggu...
Deva Umarsyah
Deva Umarsyah Mohon Tunggu... Freelancer - Love of Wisdom

Membaca adalah senjata tajam yang lebih menyakitkan dari sebutir peluru

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cassandra Complex

6 September 2019   13:00 Diperbarui: 6 September 2019   13:08 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Indonesia Lawyers Club, mungkin pertama kali yang tergambar dalam pikiran kita adalah acara tv di salah satu stasiun tv swasta di Indonesia yang menampikan acara seperti forum diskusi yang dihadiri oleh Tokoh-tokoh Nasional Indonesia dan dipimpin oleh Host terkemuka yang telah melalang buana di dunia jurnalistik dan media Indonesia yaitu Bapak Karni Ilyas.

Namun, pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas tentang profil maupun sejarah dari acara ILC ini, namun yang jelas dan perlu kita ketahui bahwa acara ini masih relevan untuk ditonton oleh masyarakat Indonesia, sehingga kita bisa menilai bahwa reputasi dari acara diskusi publik (ILC) ini sangat bagus. Tentu, acara tersebut bagus karena selalu konsisten mengangkat isu-isu yang sedang hangat diberitakan oleh berbagai media di Indonesia.

Dari beberapa topik yang pernah ditayangkan oleh ILC, ada satu topik yang membuat saya tertarik untuk disimak bahkan dijadikan tulisan pada artikel ini, topik itu berjudul ILC "Antara Mahar dan PHP" yang inti dari substansi acara tersebut berkaitan dengan calon wakil presiden (cawapres) dari pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2019. hal yang menarik dari sekian banyak ulasan yang diberikan oleh para tamu yang hadir di acara ILC yaitu pendapat dari Rocky Gerung, seorang Pengamat Politik dan Dosen Filsafat UI yaitu istilah "Cassandra Complex".

Mungkin para pembaca yang pernah melihat tayangan tersebut entah di TV atau Youtube bisa kembali mengingat apa-apa saja yang disampaikan oleh Rocky Gerung dalam mengurai istilah "Cassandra Complex". Namun pada kesempatan ini saya akan mencoba menguraikan lebih dalam lagi tentang istilah "Cassandra Complex" dan kita hubungkan dengan fenomena sosial di kehidupan sehari-hari.

Cassandra Complex secara mitologi merupakan seorang putri dari troy. Priam. Cassandra Complex memiliki kecantikan yang membuat para pria terbuai akan keelokannya, hingga di suatu hari ada seorang dewa perang bernama Apolo yang terpikat kepada Cassandra Complex, kemudian berniat memberikan sebuah hadiah berupa ramalan yaitu seorang putri yang mampu meramal masa depan.

Namun permintaan itu ditolak oleh Cassandra Complex, sehingga membuat perasaan Apolo merasa sedih dan kecewa, kemudian dia mengutuk Cassandra Complex yang mampu meramal masa depan ini tidak mampu meyakinkan setiap orang terhadap prediksi dan ramalannya. Jadi semacam paradoks kutukan. Cassandra Complex adalah teori yang dibahas di bidang Ilmu Psikologi yang menjelaskan seseorang yang karakternya rusak, jiwa nya tergores oleh suatu keadaan atau peristiwa yang dia alami diluar dirinya, sehingga membuat orang tersebut mengalami stres dan tekanan
hebat.

Ketika seseorang mengalami hal demikian maka hal terakhir yang dia lakukan adalah membela dirinya sendiri bahwa seoalah tidak mengalami apa-apa. Tanpa kita sadari, ternyata Teori Cassandra Complex ini sering kita alami dalam beberapa situasi tertentu yang membuat kita menjadi tertutup terhadap lingkungan sekitar. Hal-hal yang membuat karakter seseorang tersebut mengalami luka biasanya disebabkan oleh masalah-masalah seperti hubungan percintaan, ketidakharmonisan keluarga antara anak dan orang tua, pertengkaran diantara sahabat, dan lain sebagainya.

Maka pada saat orang tersebut mendapat pressure (tekanan) yang begitu kuat maka dia berusaha tetap mempertahankan diri dengan berusaha agar tetap tegar dalam kondisi masalah yang sudah rumit atau kompleks, akibatnya orang yang mengalami gangguan tersebut, akan sangat sukar di identifikasi mengenai situasi atau kondisi dari keadaan emosionalnya.

Salah satu contoh yang dapat kita amati adalah masalah hubungan asmara antara sepasang kekasih yang mengalami pertengkaran hebat yang disebabkan oleh masalah tertentu. Pada saat terjadinya pertengkaran, ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu berusaha menahan diri atau mengeluarkan stimulus negatif dari dalam otak. Menahan diri pada saat terjadinya pertengkaran merupakan tantangan tersendiri bagi seseorang yang sedang mengalami pressure yang sangat kuat, dampak positif dari berusaha menahan diri ini akan membuat seseorang mudah untuk mengendalikan tingkat emosioanlnya
sehingga tidak mudah terpancing oleh situasi yang sudah mencapai puncak (klimaks).

Namun, dampak negatif yang ditimbulkan pada saat seseorang berusaha menahan dirinya untuk tidak marah maka jiwa nya atau keadaan psikisnya tergores secara perlahan-lahan sehingga sukar untuk pulih dan mengakibatkan orang tersebut mengalami trauma. Analoginya seperti sebuah kayu yang disayat oleh pisau sedikit demi sedikit, maka jika kondisi tersebut berlangsung secara terus menerus maka serat dari kayu tersebut akan terkelupas dan mengenai bagian yang lunak dan akan mudah dirobek.

Lain halnya jika seseorang tidak mampu lagi menahan segala pressure yang datang dari luar dirinya sehingga dia mengeluarkan stimulus negatif dari dalam otak juga akan menimbulkan beberapa dampak lain. Dampak positif yang terjadi yaitu orang yang telah meluapkan kemarahannya pada suatu objek ataupun subjek (lawan bicaranya) maka dirinya akan merasa lega dan tenang. Namun, dampak negatif yang ditimbulkan orang tersebut, dia akan sulit mengendalikan emosi dan mampu merusak serta melukai suatu objek atau subjek tertentu yang terlihat secara visual. Analoginya seperti sebuah minuman bersoda apabila diberi tekanan dengan kondisi tutup botolnya tertutup dan ditambah dengan tekanan oksigen yang begitu kuat, maka minuman tersebut akan mengalami peningkatan elektrolit sehingga mengeluarkan busa yang banyak pada saat tutup botol dibuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun