Kita memang bukan Romeo dan Juliet, bukan juga Rama dan Shinta. Tapi kita adalah puzzle, dimana tiap kepingnya saling melengkapi agar menjadi utuh.
Tak mudah memang untuk menjadi sebuah kolase puzzle yang utuh. Berusaha menebak nebak apakah ini, apakah itu. Menyimpulkannya sendiri, mencoba mencocokkannya, mencoba lagi dengan kepingan yang lain, yang jelas jelas bukan bagiannya.Â
Membiarkan kepingan yang sesungguhnya terlewatkan. Namun akhirnya tetaplah kepingan puzzle terakhir yang sesungguhnya dapat melengkapinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!