Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menantang Nyali di Air Terjun Mata Jitu

16 Maret 2016   01:16 Diperbarui: 16 Maret 2016   20:44 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="menaiki air terjun/ dethazyo"][/caption]Sederet nama besar selebritis dunia seperti Blake Lively, Maria Sharapova, Mick Jagger hingga Lady Diana pernah merasakan sensasi berendam di air terjun ini. Bagaimana mungkin diri pribadi tak tergoda untuk segera mengemas pakaian untuk segera melangkahkan kaki ke Pulau Moyo, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Mata Jitu, begitu masyarakat lokal memanggil air terjun dengan pesona keindahan alami. Haram hukumnya jika menginjakkan kaki ke pulau seluas 350 Km2 tanpa berkunjung ketempat tersebut, Seperti ada sesuatu yang mengganjal dihati jika tak dapat merasakan sensasi berada di tempat yang disebut pula sebagai "Queen Waterfall."

Air terjun mata jitu bagi masyarakat sumbawa khususnya cukup terkenal. Sangking terkenalnya jadi terlalu mainstream jika membahasnya disela-sela obrolan. Benar saja hampir setiap pemuda sumbawa mengacungkan jari ketika ditanya prihal kunjungan ke pulau yang juga terkenal dengan wisata bawah lautnya. sangking sulitnya menemukan jawaban tidak pernah, rasanya siap orang punya cerita sendiri dalam menggambarkan perjalanannya ke Pulau Moyo.

Saat menuju kesana, tak bisa dikatakan begitu mudah. Biaya sewa kapal yang mahal dikarena bahan bakar yang dibutuhkan untuk bolak-balik begitu mengocek kantong. Rata-rata para nelayan yang menyewakan kapalnya mematok harga 1,2 juta, cukup mahal jika pergi seorang diri ataupun berdua. Maka dari itu, inisiatif berkunjung ke pulau Moyo akhirnya dishare ke beberapa teman sepermainan. Hasilnya hanya satu orang yang tertarik, lainnya beralasan waktu berangkat bertabrakan dengan jadwal yang telah mereka susun terlebih dahulu.

Yups, hanya berdua dan kebinggungan, namun dengan bantuan salah seorang guide, kami akhirnya diajak joint membayar kapal dengan wisatawan asing berjumlah 3 orang. Melalui kebaikkan si bule yang berasal dari negaranya Radja Nainggolan (Belgia) inilah kami hanya membayar 300 rb saja. Moyo Island, I’m Coming !!

Bersiap sedini hari mempersiapkan segala macam perbekalan selama disana. Janji yang dibuat harus berkumpul jam 7 di dermaga boa berang, Labuan Sumbawa. Kami pun datang tepat waktu, segalanya sudah berada diatas kapal. Benar saja, kapal ini terlalu besar untuk kami berlima + seorang guide. Banyaknya ruang untuk berleha-leha, membuat lensa kamera dengan bebas mengabadikan moment diatas kapal, sempat pula dari kejauhan melihat salah satu menara di daerah Tanjung Menangis dengan orang-orang ramai mengantri untuk ber-selfie ria diatas menara.

Memakan waktu 2 jam perjalanan dengan sapuan ombak yang dapat mengocok isi perut. Akhirnya dermaga tempat kapal berlabuh mulai terlihat, salah seorang teman yang tadinya mabuk laut, kembali bersemangat hingga sesampainya di Pulau Moyo, Wajahnya yang pertama kali mengunjungi pulau tersebut seakan terlukis dengan sebuah kata "bahagia."

Perjalanan ke Mata Jitu

[caption caption="penunjuk arahh/ dethazyo"]

[/caption]

Alternatif yang dapat digunakan menuju lokasi mata jitu ada 3, pertama dengan sepeda, kedua dengan motor, serta terakhir dengan trekking beralaskan sepatu menempuh jarak 4 hingga 5 km. Jarak yang cukup jauh tak membuat hati kami goyah, menikmati aktivitas warga lokal sembari menghanyutkan diri dalam lelah membuat kami menjatuhkan pilihan untuk berjalan kaki saja. Jalanan menanjak, berdebu, serta berbatu tak membuat langkah yang dibuat berhenti seketika. Senyuman dari warga yang sedang berladang menambah semangat kami, hingga keringat mendominasi hampir seluruh ruang di baju yang melekat dibadan.

[caption caption="hikking menuju mata jitu/ dethazyo"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun