Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[KOTEKAtrip Cirebon] Menyusuri Keharuman Sejarah Masa Lalu

22 Juni 2017   23:03 Diperbarui: 2 Juli 2017   09:46 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa syukur tak terhingga saya rasakan, kala mengetahui diri terpilih sebagai salah satu peserta yang akan mengikuti #KOTEKATrip bersama Bank Danamon ke Kota Cirebon pada sabtu (10/6/2017). Dalam acara bertema 'Smart Traveler Pegang Kendali Cirebon,' saya tak hanya dituntut untuk dapat mengangkat ragam keunikan serta kekhasan yang ada di Cirebon dalam bentuk dokumentasi gambar dan tulisan, tetapi saya juga di tuntut untuk menjadi seorang traveler cerdas yang dapat merencanakan segala hal termasuk perkara budget.

Layaknya sebuah perusahan, tanpa perencanaan yang baik, laju dari perusahaan tak akan mampu berjalan sampai tujuan akhir. Begitu juga kaum traveler, takkan mampu menghasilkan apa-apa tanpa perencanaan yang jelas, baik masalah dana, lokasi tujuan, barang apa saja yang dibawa, serta apa saja yang akan di gali lebih dalam.

Berangkat dengan elf lewat tol cipali/ dethazyo
Berangkat dengan elf lewat tol cipali/ dethazyo
Melirik jadwal trip yang hanya sehari penuh, maka wisata yang memungkinkan dilakukan ialah dengan berkunjung ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanonan dan Gua sunyaragi. Kalaupun banyak waktu tersisa, paling hanya diisi dengan makan-makan sebagai santapan penutup hari-hari indah selama di Kota Udang.

dengan D-Cash Kemudahan ambil uang tanpa kartu ATM/ dethazyo
dengan D-Cash Kemudahan ambil uang tanpa kartu ATM/ dethazyo
Apa semua yang tertulis dalam tujuan dapat dicapai atau tidak? faktor yang menentukan ialah seberapa banyak dana yang akan dibawa. Semisal saya pribadi, yang tak menyiapkan duit cash yang banyak. Namun semuanya akhirnya terbantu berkat hadirnya aplikasi D-Cash dari Bank Danamon yang memungkinkan saya mengambil duit tanpa menggunakan kartu ATM. Seperti apa detail aplikasi ini. Nanti akan saya jelaskan lebih lanjut. Sebelum itu, inilah cerita saya dalam mengunjungi Cirebon dalam satu hari. Cekidot!!!  

Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Setitik Sejarah Islam di Tana Cirebon

mengabadikan gerbang utama masjid agung sang cipta rasa/ dethazyo
mengabadikan gerbang utama masjid agung sang cipta rasa/ dethazyo
Destinasi pertama dan sekaligus awalan saya pribadi menginjakkan kaki di Kota Cirebon, Jawa Barat ialah Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Masjid ini sudah lama menjadi destinasi impian saya kala menginjakkan kaki ke kota udang. Tepat sebelum melaksanaan sholat dzuhur, sekiranya jam 12:00 siang, saya dan belasan orang lainnya yang tergabung dalam trip telah berada di gerbang utama masjid.

Walau di gerbang saja, nuansa kekaguman begitu terasa kala melihat bentuk dari bangunan masjid yang bercorak klasik (hindu Majapahit & gaya jawa), beratap berberbentuk limas, tanpa menara serta pagar memanjang mengelilingi masjid yang terbuat dari bata merah. Kata penjaga masjid, itulah salah satu ciri khas dari masjid agung yang bangun pada tahun 1489. Sepintas masjid ini memiliki kesamaan arsitektur dengan masjid agung demak, karena sama-sama memiliki peranan penting dalam penyebaran islam di tana Jawa.

Buktinya, dalam pembangunan masjid kala itu, Sunan Gunung Jati menunjuk Sunan Kalijaga sabagai arsitek bekerja sama dengan Raden Sepat (Arsitek Majapahit), serta dikabarkan sekitar lima ratus orang langsung didatangkan dari Majapahit, Demak, dan Cirebon sendiri untuk membantu membangun masjid yang konon hanya dikerjakan dalam satu malam.

tulisan kaligrafi yang menyiratkan arti/ dethazyo
tulisan kaligrafi yang menyiratkan arti/ dethazyo
Nama dari masjid pun cukup menarik, jelas berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya Di Indonesia yang menggunakan bahasa arab sebagai nama, Masjid ini malah mengambil nama dari bahasa lokal 'Sang Cipta Rasa.' Sang yang berarti 'keagungan,' Cipta yang bermakna 'Pembangun,' serta Rasa yang memiliki arti 'Manfaat.'

Kalau dimaknai maka akan mendapat artian bangunan yang agung, yang sengaja dibangun untuk dipergunakan umat guna beribadah kepada sang pencipta. Secara umum, masjid ini memiliki 9 pintu masuk. Delapan pintu terdapat dikanan dan kiri, serta satu pintu berukuran 240 cm hanya dibuka pada ritual sholat jum'at dan serta hari besar islam lainnya, semisal idul fitri, idul adha serta maulid nabi.

suasana didalam masjid/ dethazyo
suasana didalam masjid/ dethazyo
Hal unik terletak pada pintu samping yang hanya dibuat rendah dengan ukuran selebar 30 cm dengan tinggi hanya 160 cm saja. Hasil bertanya kepada penjaga masjid, dahulu pintu tersebut sengaja dibuat rendah agar semua orang yang memasuki masjid, baik raja, menteri, bangsawan ataupun rakyat jelata, masuk ke dalam masjid dalam keadaan menunduk yang menyiratkan artian bahwa semua manusia dihadapan yang maha kuasa tak ada bedanya, selain ketaqwaannya semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun