Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bertandang ke Surga Ubur-ubur Tanpa Sengat Pulau Kakaban

27 Oktober 2016   22:27 Diperbarui: 28 Oktober 2016   13:11 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Penyesalan selalu datang belakangan. Kalau di depan, namanya kesempatan.”

Walau hanya ungkapan berbalut lelucon, kata-kata itu cukup mewakili setiap perjalanan yang pernah lukiskan oleh langkah. Entah dari cerita yang kurang digali, objek wisata yang terlewati, sampai-sampai momen-momen seru yang tak sempat dinikmati.

Meski begitu, hidup selalu berujar masih ada waktu untuk kembali, seperti kembalinya diri dalam kunjungan kali kedua ke Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimatan Timur. Segala hal tampak terencana dengan baik, bahkan hingga hal-hal kecil turut disiapkan. Beberapa rencana berjalan dengan baik dan ada juga rencana yang terlewati seperti berkunjung ke Pulau Kaniungan, Manimbora, Teluk Sulaiman, serta Labuan Cermin. Namanya juga manusia yang hanya cerdas dalam hal berencana, tetapi perkara pelaksanaan selalu diliputi tanda tanya. Right?

Namun keterlaluan namanya jika sampai diam-diam telah berada di Derawan tanpa mampir ke Pulau kakaban, rumah sekaligus surga bagi ubur-ubur legendaris yang berada di danau pulau tersebut. Tampak mainstream sih, namun pesonanya tetap tiada dua dengan membuahkan cerita-cerita baru saat berada di pulau seluas 774,2 hektare (ha).

Luas tersebut mengukukuhkan posisi Kakaban menjadi salah satu dari 4 pulau terbesar di kepulauan Derawan, bersaing dengan Maratua, Sangalaki, dan terakhir Sangalaki. Semua pulau yang disebutkan di atas memiliki keindahan serta keunikkan tersendiri, namun jika masukkan dalam skala prioritas, Kakaban jauh meninggalkan yang lainnya. Tentunya hal itu berdasarkan penilaian pribadi. Jika memiliki penilaian lain, silakan saja. Namanya juga negara demokrasi.

sebagian dari peserta trip/ dethazyo
sebagian dari peserta trip/ dethazyo
Saat matahari bersinar dengan teriknya, ombak-ombak mulai bernyanyi, serta tiup angin yang tampak malu-malu. Saat itu pula, speed boat yang membawa peserta trip mulai menyandarkan di dermaga Kakaban, belum berjalan jauh menuju gerbang masuk, ritual wajib mengabadikan momen tampak terlihat. Ada yang mengabadikan panorama, ada yang mengabadikan kebersamaan, ada pula yang (sedikit) egois mengisi frame foto dengan ber-selfie ria.

bersiap berenang/ dethazyo
bersiap berenang/ dethazyo
Sebelum bertemu langsung dengan ubur-ubur yang konon telah terperangkap di Danau Kakaban selama proses jutaan tahun tanpa merasakan lagi indahnya lautan, ada baiknya bersantai sejenak guna menikmati indahnya bibir pantai beralas pasir putih. Sembari sejenak berpikir akan ide-ide kreatif apa yang mampu diproduksi selama liburan ini.

happy/ dethazyo
happy/ dethazyo
Apalagi melihat hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan akuntansi Ernst & Young kepada pegawai mereka tentang dampak liburan. Hasilnya para pegawai yang berlibur selalu menunjukkan peningkatan kinerja di kantor dibandingkan yang jarang berlibur. Itulah mengapa liburan menjadi keharusan di dunia kerja. Dan Kakaban ialah tempatnya.

Mengenal Lebih Dekat Danau Kakaban                                                                    

suasana danau kala itu/ dethazyo
suasana danau kala itu/ dethazyo
Panasnya ketika berada di dekat pantai seakan hilang kala memasuki gerbang menuju Danau Kakaban. Rimbunnya pepohonan dia padu dengan nyanyian angin setia mendampingi hingga sampai di lokasi. Semuanya segera bergegas, ada yang sedari tadi mempersiapkan perlengkapan renang, dan ada yang baru memulai ritual berenang berdansa dengan ubur-ubur.

Kiranya di Indonesia sendiri ada sekitar kurang lebih 7 tempat kita dapat menjumpai ubur-ubur tanpa sengat. Namun, berbicara perkara jumlah dan luasnya tempat, sudah jelas Kakaban yang berada di urutan pertama. Tak hanya itu, setidaknya Derawan memiliki 4 jenis ubur-ubur, menang jumlah dibanding Pulau Palau, Kepulauan Mikronesia, yang hanya memiliki satu spesies, yakni Mastigias sp yang populer dengan sebutan golden jellyfish alias ubur-ubur emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun