Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Terungkap! Hacker Bjorka Diduga Orang Cirebon?

14 September 2022   20:32 Diperbarui: 14 September 2022   21:57 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dubrak!  Bjorka orang Cirebon?  Lha.... katanya dari Warsawa Polandia?  Yup, diketahui sosok hacker Bjorka sukses mengecohkan jagad dunia maya.  Terlebih ketika dirinya mengklaim membongkar habis dokumen rahasia negara.  Kebayang, habislah Johnny Plate Menteri Komunikasi dan Informatika dibully.

Sebab selama ini publik hanya paham segala urusan kebocoran adalah tanggungjawab Kemenkominfo.  Padahal tidaklah sesederhana itu, meski tidak dipungkiri kejadian ini jadi pelajaran berharga pastinya!

Panik...nggak...panik...nggak?  Pastinya paniklah khususnya masyarakat.  Ngerilah jika data diri "nyawa" kita beredar bebas.   Apalagi, faktanya masalah keamanan siber dan perlindungan data pribadi masih jadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan di negeri ini.

Kondisi inilah yang membuat Presiden Jokowi pada Senin, 12 September lalu membentuk tim khusus guna mengatasi serangan siber.  Termasuk ulah yang dilakukan oleh peretas (hacker) Bjorka.  Tim ini terdiri dari Kominfo, BSSN, BIN dan Polri, demikian disampaikan Johnny Plate.

Kemudian, tepatnya hari ini, Rabu 14 September 2022 pada konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat, ditegaskan oleh Mahfud MD, bahwa hingga saat ini belum ada rahasia negara yang bocor. Serta memastikan pemerintah akan serius menangani hal tersebut dan meminta publik untuk tetap tenang.

Mahfud MD juga menjelaskan gambaran pelakunya sudah terindentifikasi dengan baik oleh Polri.  Tetapi, belum bisa diumumkan.  Namun, begitulah ruang digital yang tidak dibatasi ruang dan waktu ini, rentan sekali dan segalanya mungkin terjadi. 

Termasuk, hacker di hack oleh hacker, dan konon berhasil mengungkapkan Bjorka yang katanya dari Cirebon!  Informasi "isu" mengenai Bjorka, pria berinial MSF diungkap oleh akun Instagram @volt_anonym.  Akun ini mengklaim sebagai hacker Indonesia.

"Data yang katanya 133M dari meretas Kominfo tidak lebih isinya cuma 200 data saja dan itu pun di copy sehingga banyak data yang sama seolah-olah data yang dia curi sebanyak 133M padahal cuma 200 an," tulis akun @volt_anonym seperti dikutip dari detikInet, Rabu (14/9/2022).  Dikutip dari: detik.com

Selain menjelaskan Bjorka memiliki tim dan pansos.  Akun ini membeberkan bahwa berdasarkan data yang didapatnya, si pembocor hanya menyalin lalu meng-input lagi seterusnya, sampai jumlahnya menjadi banyak.

"Di situ kelen bisa melihat data yang sama, jadi mereka cuma copy lalu input lagi dan seterusnya sampai jumlahnya banyak sehingga seolah-olah data yang mereka curi itu sebanyak 133M. Padahal ya cuma 200 an doang dan itu pun data dump," tulis sang hacker.  Dikutip dari: detik.com

Berasa diprank oleh Bjorka mungkin.  Padahal, sebagian dari netizen terkagum-kagum dengan ulah Bjorka yang berhasil membangun narasi seolah pahlawan yang membela rakyat.  Hingga ada tokoh di republik ini yang mengibaratkan Bjorka sebagai Robin Hood.  Hehehe.... nyatanya, jauh panggang dari api! 

Walaupun terkesan naif, tetapi Bjorka memberi pelajaran berharga mengenai rentannya data di dunia digital.  Sekaligus kejelasan pemangku tanggungjawab sesungguhnya terkait kebocoran data.  Singkatnya, membuat kita berpikir keras!  Buktinya, seperti yang dikatakan Mahfud MD, bahwa gambaran pelaku sudah terindentifikasi.  Namun demikian dalam hal ini BSSN bersama Bareskrim Polri dan instansi terkait perlu memastikan lebih lanjut.

Terlepas dari benar tidaknya isu yang begitu santernya mengenai Bjorka versi Cirebon ini.  Setidaknya, inilah pelajaran berharga yang "diberikan" Bjorka, yaitu:

  • Hacker Bjorka membuka mata rentanya sistem keamanan data kita.  Sehingga ini menjadi pengingat dan koreksi penting di kemudian hari.
  • Memperjelas dan memastikan fungsi dan tanggungjawab para pemangku terkait, diantara kebijakan, pengamanan dan hukum.  Tujuannya menghindari blunder di kemudian hari.
  • Perlunya UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) segera disahkan.
  • Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Privat juga harus memastikan teknologi terus diupdate, tata kelola, SDM, encripsy haruslah memadai.
  • Menjalin komunikasi dengan pemerintah untuk membantu jika ditemukan dugaan kebocoran.
  • Masyarakat atau netizen perlu dibangun kesadarannya agar menjaga data pribadi, dan tidak mudah terkecoh.
  • Fakta, hacker akan selalu ada dengan kecanggihan dan kelihaian mereka, dan ini adalah kejahatan digital.

Kita sepakat seiring kemajuan zaman, kita tidak bisa menghindar dari kemajuan teknologi.  Demikian juga kenyataan kejahatan akan terus berevolosi dalam berbagai rupa.  Sehingga selain keamanan siber harus ditingkatkan dan UU PDP yang mendesak sebagai payung hukum.  Kesadaran menjaga data juga harus dimiliki setiap dari kita.

Sumber

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6291717/pria-cirebon-dituding-sebagai-sosok-hacker-bjorka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun