Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Aku dan Donat Belum Akur

26 April 2021   20:16 Diperbarui: 26 April 2021   20:55 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata orang tidak berani mencoba artinya gagal.  Ehhhmmm...ada benarnya, karena artinya kitanya yang sukarela mundur sebelum bertanding. Meski kenyataannya tidak semudah itu, karena awalnya aku berkali gagal membuat roti.  Sangking seringya gagal sampai aku sempat minder dengan roti.

Bermula dari keinginan membuat donat, sepupunya roti.  Dulu sih sewaktu masih remaja, pernah membuat donat dan berhasil.  Tidak menyombong, tandas dalam sekejap oleh seisi rumah.  Mantap!

Inilah yang membuatku ingin mengulang kesuksesan di tengah keluarga kecilku kini.  Tetapi...hiks...hikss...malunya aku karena donatku hanya berbentuk lingkaran dengan lubang di tengah.  Sedangkan rasanya, sangat sulit dikatakan.  Apalagi kerasnya saja bisa membuat orang benjol. Hahah.... bertambah ngakak ketika kedua anakku polos menanyakan, "Sebenarnya mama mau buat apa?"

Dubrakkk...tidakkah mereka melihatnya sebagai donat, kataku dalam hati. OMG!

Singkat cerita, aku langsung menghubungi teman yang jago masak dan mendapat resep sakti darinya.  Berhasil dong harusnya, tetapi tidak tuh di aku.  Hahhaha....padahal adonan yang sudah diberikan gist tersebut sudah aku taruh di tempat panas.  Menurutku sih panas, karena di teras belakang rumah yang terbuka dan ada cahaya matahari.

Ehhhmm....adonan memang mengembang ketika masih tertutup plastic wrapping atau sejenis plastik tipis yang biasa digunakan menutup makanan.  Tetapi kok langsung susut begitu plastik dibuka.  Sangat mungkin inilah sebabnya, ketika donat dibentuk dan digoreng berujung menjadi sekeras batu. 

Hahahahh...pantang menyerah, aku masih mencobanya lagi.  Kali ini melihat youtube dan mengganti gist persis seperti saran chef di youtube. Kocaknya, nyaris berhasil karena agak seperti donat.  Tetapi persoalan datang dariku.  Aku merasa dipermainkan donat.  Hahahha... , dan beralihlah diriku mencoba roti dengan pasang surutnya.

Benar-benar pasang surut, karena roti pertamaku juga sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.  Keras membatu hingga sulit dipotong.  Di lain waktu, kebangetan empuk hingga melentat-melentot juga sulit dipotong.  Jadi lebih baik dirobek pakai tangan saja!  Hahah...dicoba hingga berkali dengan semangat jangan mengulang cerita sedihku bersama donat.

Yuppsss...akhirnya roti bisa dibilang berhasil!  Aku bahkan bisa membuat cinnamon bread yang lumer di lidah.  Pun, aku sekarang bisa membuat pizza favorit keluarga kecilku yang kami nikmati kapan saja.  Asalkan di rumah ada tepung, madu, saos tomat, bawang bombay, mozzarella, keju, sosis atau nenas sebagai toppingnya.  Heheh...keren khan, dan itu semua gara-gara aku dipermalukan donat.

Hal menarik apa yang aku dapatkan akibat "peperanganku" ini dengan donat?  Pastinya dukungan teman dan keluarga kecilku sebagai penggemar fanatik dapurku.  Tetapi menurutku, inilah yang aku dapat ketika gagal membuat donat:

  1. Memacu berusaha lebih keras
  2. Mengajarkan kesabaran
  3. Semakin percaya diri
  4. Menemukan hal atau trik baru
  5. Menambah ilmu dan varian masakan

Donat hanyalah satu dari contoh kegagalan, karena di dalam kehidupan pastinya akan banyak ditemui tantangan. Tinggal bergantung kepada diri kita saja. Ketika gagal akan berhenti sejenak dan mencoba lagi, atau parahnya main aman tidak berani mencoba karena takut gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun