Selain tugas sekretaris pada umunya dengan deretan hitungan tender, terselip sering tugas mengurusi keluarga atasanku seorang ekspatriate. Â Berbuntut kemudian, aku juga dituntut untuk trampil di bidang lain, yaitu kreatif disain.
Bermulanya karena ketidaksengajaan si ekspat melihat coret-coretku di aplikasi Coreldraw dan Photoshop ketika itu.  Kebetulan perusahaan tempatku bekerja ketika itu sebuah konsultan, dan memiliki divisi Production House yang mendukung perusahaan induk tempatku bekerja saat peluncuran program. Â
Keisenganku ini menarik perhatian si ekspat, lalu jatuh hati pada ide kreatif dan karyaku. Â Akhirnya kecemplungan aku sengaja atau tidak jadi ikutan membantu divisi Production House.
Diantara senang dan tidak awalnya. Â Aku memang suka seni, suka menggambar dan suka mempelajari hal baru. Â Tetapi, tidak berarti kesukaanku menjadi kerjaanku dong. Â Toh, aku ini awalnya diterima sebagai Private Secretary, dan bukan tim kreatif. Â Harusnya, dan normalnya sih gaji naik atau bonus beberapa digit dong. Â Hahah...tetapi kenyataannya tidak tuh.
Seiring waktu rasa kesalku menguap begitu saja. Â Bisa jadi karena si Pak Bos yang ekspat itu sangat mendukung untuk mengeksplore kemampuanku. Â Bersama seorang rekan kerjaku yang memang dibidangnya ini, aku belajar dan diajarkan banyak hal. Â Ilmu yang sebelumnya tidak aku peroleh dari bangku kuliah. Â Potensi yang bahkan tidak aku sadari sebelumnya.
Akhirnya, aku ini yang benaran jatuh cinta mendisain. Â Apakah untuk sebuah logo, brand atau sekedar tampilan website. Â Hal yang tentunya sangat jauh dari kesekretarisan ataupun gelar akademikku. Â Tetapi aku senang dan aku suka! Â Aku menikmati, dan bahagia dengan pekerjaanku.
Mungkin bagi beberapa orang akan berpendapat, "Kamu itu dimanfaatin. Â Kok, mau sih mengerjakan tugas di luar tugas dan tanggungjawabnya." Â Terserah bagaimana pendapat orang, karena kita tidak bisa menghalangi opini orang dan keputusan setiap orang. Â Seperti kataku di awal, hidup adalah pilihan. Â
Pilihan dan pendapatku, di saat sulitnya lapangan pekerjaan, maka cobalah untuk mencintai pekerjaan yang kita miliki, dan jangan lelah untuk belajar. Â Di saat kita sudah bekerja pun dan sesuai dengan akademik kita, perjuangan pun belum selesai. Â Kenapa?
Bagiku, di setiap pekerjaan ada tanggungjawab, dan di setiap pekerjaan akan ada hal baru yang kita pelajari. Â Istilah atau pemahaman bulenya, "Learning by doing." Â Inilah yang kemudian membuatku menguasai hal-hal baru, dan akhirnya menambah nilai kualitasku. Â Heheheh....kalau kata orang jadi multi-tasking.Â
Kesimpulannya menurutku, jangan pesimis dan patah arang. Â Hidup ini bagian dari proses belajar. Â Seperti juga dunia kerja, jika ternyata tidak mendapatkan sesuai bidang akademik maka cobalah untuk belajar hal baru yang ditemui dan mencintainya. Â
Ketimbang menggerutu tidak jelas juntrungannya. Â Ujungnya nanti kembali kepada pilihan kita sendiri juga. Â Berhenti atau menjadi lebih bersinar, semuanya kita yang menentukannya.
Jakarta, 28 Maret 2021