Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Sih Harus Ada Orang-orang Menyebalkan?

26 Januari 2021   22:13 Diperbarui: 26 Januari 2021   22:19 1805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah punya pengalaman ngeselin dan kepingin getok kepala orang nggak?  Atau, pernah tidak dalam sehari bertubi-tubi harus berurusan dengan manusia menyebalkan?  Hahah....bagaimana rasanya, indah asoy geboy?

Nggak usah terlalu dipikirin, atau coba untuk tidak memikirkannya.  Ingat, tidak ada manusia yang sempurna, alias setiap orang pasti memiliki sisi yang nyebelinnya.  Tinggal tergantung dari tingkat keparahannya saja, karena masing-masing orang berbeda.  Nah, sama berbedanya dengan kemampuan kita mengontrol diri agar tidak jadi getok kepala orang itu!  Hahah..

Saya punya pengalaman, mengira dia teman tetapi ternyata main belakang.  Alias di depan saya terlihat kebangetan manis melebihi gula, dan khawatir diabetes bahkan.  Tetapi, tahu-tahunya, duuuhhhh....pahit sepahit ampas kopi!  Berteman dengan  doski ini capek hati, karena selama pertemanan hanya dirinya, dan dirinya doang yang hebat seantero jagat raya.  Di dalam pertemananpun semua kendali doski yang ambil alih. Hehehe...pegel khan?

Satu contoh lagi, saya juga kenal seseeorang yang nggak mau kalah!  Duuuhhhh...ini juga seru!  Semisalnya kita bercerita sesuatu, dia akan nyahut, "Ahhh...aku juga bisa!"  Itu suara, karena kadang airmukanya juga ikut nyebelin, memandang kita dari sudut matanya doang.  Hahah..aneh khan?  Padahal tidak ada yang mengajak berkompetisi, tetapi entah kenapa doski ini panas sendiri.

Dari sekian panjang pengalaman bertemu orang-orang nyebelin, menurut saya inilah ciri-cirinya:

  1. Egois, model ini hanya peduli dirinya sendiri.  Di setiap percakapan apapun temanya pasti berujung kepada dirinya lagi, dirinya lagi!  Cerita kemudian berubah menjadi miliknya, "kalau aku...waktu aku...pengalamanku..., dan begitu seterusnya."  Perlahan tapi pasti, inti cerita beralih kepada betapa hebatnya dia.

  2. Kompetitif, tipikal orang yang segalanya dibuat jadi persaingan.  Dia tidak akan rela kita terlihat lebih darinya.  Semisalnya kita menguasai sesuatu, maka dia nggak mau kalah mencari tandingannya!

  3. Melihat orang lain sebagai musuh, model ini terlihat ketika seluruh teman dianggapnya berbahaya dan mengancam popularitasnya.  Model seperti ini tidak akan rela melihat kita menjadi fokus perhatian orang lain.

  4. Kasar, juga termasuk "penyakit" orang yang nyebelin karena mereka mempunyai kebiasaan berkata atau berkomentar menyakitkan, menjatuhkan harga diri orang lain, sinis bahkan menghina.

  5. Negatif, juga ciri orang nyebelin karena pandangan mereka terhadap segala hal selalu dipenuhi kecurigaan dan pesimis.

  6. Tidak bisa diandalkan, termasuk nyebelin karena berteman dengan tipikal seperti ini hanya membuat orang sekitarnya ribet.   Dia akan bergantung kepada kita, mirip parasit lama-lama.

Ehhhmmm...bagaimana, apakah kita salah seorang yang menyebalkan atau punya salah satu cirinya?   Bisa jadi, orang-orang nyebelin ini tidak tahu bahwa dirinya itu bikin kesel.  Lingkungan dan cara dibesarkan membentuk semua.  Bisa jadi, selama ini tidak ada yang mengkoreksinya.  Bisa jadi juga kita di kondisi tertentu nyebelin.

Apakah saya pernah mengkoreksi teman menyebalkan?  Iya, saya pernah karena berpikir kedekatan, dan harusnya aman.  Tetapi, heheh...ternyata berakhir dengan berbagai ending.  Ada yang gantian ngamuk tidak terima, dan ada juga yang akhirnya pergi.  Makanya, kemudian jika bertemu model seperti ini saya pilih menjaga jarak.

Pertanyaannya, kenapa mereka ini ada di sekitar kita?  Ini pertanyaan yang sama di kepala saya, karena jujur mereka ini bikin emosi.  Saya juga tidak tahu seberapa banyak kadar kesabaran yang saya punya.

Tetapi, itulah hebatnya sang pencipta.  Manusia sebagai makhluk sosial diciptakannya beragam bukan tanpa tujuan.  Apalagi kalau bukan untuk saling melengkapi.  Anggap saja kehadiran mereka semacam ujian kesabaran kita.  Kalau mau dibawa becanda, kata anak zaman now, "Nggak ada lo, nggak rame!"  Nah, mungkin itu jawabannya kenapa mereka ada!  Hahahh..

Jadi intinya, mulai dari diri kita sendiri untuk tidak menjadi manusia menyebalkan.  Sabar, dan tularkan energi positif dengan tidak terpancing atau larut di kondisi menyebalkan tersebut.

Jakarta, 26 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun