Teruntuk kamu,
Kepada tahun yang baru, kenalkan diriku satu dari mereka yang datang menemuimu. Â Kami yang terluka di sepanjang tahun lalu. Â Terjatuh, terpuruk dalam derita berkepanjangan belum berakhir. Â Kini, kami menyapamu 2021 penuh tanya, entah cerita apa kau punya.
Tidak mengadu, tidak menjelekan adekmu si 2020. Â Tetapi bersama adekmu itu diriku habis mati kutu tak berdaya. Â Bukan hanya aku sih, banyak dari kami bernasib sama. Â Mereka yang dihadiahi kejutan banjir di awal 2020. Â Bukan sekedar terendam, tetapi khususnya Jakarta ketika itu tenggelam! Â Andai, bisa kutemui adekmu itu, ingin aku menukar kadonya jangan yang itu dong.
Sekali lagi, bukan mengadu. Tetapi adekmu itu telah mengurung kami sepanjang tahun! Â Mungkin tidak sepenuhnya ulah adekmu, tetapi ini ulah si Covid! Â Tamu ogah pulang yang merebut kehidupan kami. Â Kering airmata kehilangan saudara dan orang terkasih satu per satu di sepanjang tahun. Â Tidak hanya jiwa, juga kehidupan kami terengut paksa.
Iya benar, aku memang dipertemukan dengan orang-orang hebat di sepanjang tahun 2020. Â Mereka yang memiliki hati untuk memberi. Â Bersama merekalah hariku diisi untuk menghapus airmata dengan beberapa kegiatan penggalangan dana, pengadaan APD, bahkan kuota bagi anak KJP.Â
Nyaris sepanjang 2020 hariku belajar untuk menjadi saluran berkat. Â Tetapi maaf, bagiku itu tidak mengobati hati terluka. Â Airmata, tangisan dan cerita mereka yang kehilangan masih tergiang dan berbekas terus di kepalaku ini.
Kamu tahu, selain mencoba berbuat, aku tidak ingat ngapain saja diriku ini di sepanjang 2020. Â Seingatku sejak sekolah kedua anakku mulai PJJ bulan Februari lalu, maka sejak itulah aku tidak beredar.
Putus hubungan dengan dunia luar, termasuk dengan sahabat ngocolku. Â Lalu, seluruh kehidupanku seperti bergantung kepada internet! Â Untuk ibadah saja, aku harus menahan rindu datang ke altarNya. Â Nyesek hingga nusuk di hati. Â Hiks..hikss..
Hidupku hanya seputaran rumah, nggak jauh dari itu. Â Alhasil, terjadilah pembengkakan body. Â Ngeri, naiknya 5 kilo! Â Bermula karena ingin mengisi waktu supaya lebih bervariasi, sesekali nulis dan sesekali mencoba resep. Â Hahahh.... misi dinyatakan berhasil!
Resep yang aku coba berjalan mulus. Â Seisi rumahku tersenyum bahagia menikmati resep-resepku yang nendang banget. Â Bahkan aku sempat menerima beberapa pesanan. Â Puji Tuhan, itu pasti bonus karena aku anak baik. Â Hahahah.....