Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenali Tipe Belajar, Aku Bukan Mama

25 September 2020   15:12 Diperbarui: 25 September 2020   15:26 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: nakita.grid.id

Anak Kinestik
Mereka adalah anak yang menyukai gaya belajar dengan melibatkan gerak.  Tipikal anak kinestik ketika belajar tidak bisa diam, dan mereka akan bosan jika diminta duduk tenang belajar.  

Itulah sebabnya pendampingan yang dapat diberikan orangtua adalah dengan cara belajar yang aktif, misalnya dibuat drama yang membuat mereka mudah mengingatnya, karena melibatkan mereka.  Kemudian biarkan mereka menghafal atau belajar tanpa harus duduk diam ditempat, karena memang dengan cara inilah mereka bisa menghafal.

Pengalaman penulis sendiri dengan 2 orang anak masing-masing dengan gaya belajarnya. Si sulung sangat senang membaca, tipikal anak visual. 

Bermula karena kebiasaan penulis membawanya ke toko buku sejak usia TK, membuat tertarik melihat warna dan bentuk. Putriku ini bisa bertahan sejak toko tersebut buka hingga tutup. Semua jenis buku habis dilahapnya dalam hitungan menit, dan mampu kembali menceritakannya.

Ini berlanjut hingga sekarang duduk di bangku SMA. Dia bisa berjam-jam membaca buku pelajaran ataupun googling e-book. Tetapi, jika di kelas cepat bosan mendengarkan guru menjelaskan. Bahkan menurutnya guru membuatnya ngantuk. Heheh...mungkin cara mengajar kadang membuat anak hilang selera.  Heheh..

Berbeda dengan si bungsu yang walau sama-sama sering dibawa ke toko buku, tetapi kurang nafsu seperti kakaknya.  Hanya saja si bungsuku ini senang sekali mendengarkan berita di televisi ataupun belajar dari youtube, dan cukup fokus ketika guru menjelaskan materi-materi yang dia suka tentunya.

Hal lainnya, kebiasaan kami sekeluarga travelling tanpa disadari terekam bagus olehnya.  Bungsuku mampu mengingat jalan-jalan di tempat yang kami pernah kunjungi. Menyangkut pelajaran sekolah, cara belajarnya dengan menghafal sambil bersuara, dan entah tangan atau kakinya tidak bisa diam. Ada saja yang dilakukannya sambil menghafal.

Menurut physcholog yang pernah berkunjung di sekolah, ini adalah gabungan antara audio dan kinestik.  Kebiasaan kami berlibur jalan darat menjadi cara untuknya belajar banyak hal tanpa harus membaca, duduk manis yang membosankan menurutnya.

Hal seperti ini mungkin tidak menarik untuk orangtua yang (maaf) kolot membandingkan dirinya dengan anaknya.  Terbukti banyak orangtua yang berteriak kenapa anaknya belajarnya kok sambil mendengarkan musik, atau kenapa tidak bisa duduk anteng.  Heheh...memang aneh bin ajaib, tetapi nyatanya ini menjadi hal biasa saat ini.

Seorang sahabat bahkan memiliki anak yang belajarnya super meriah. Putranya bisa belajar dengan musik dihidupkan, gadget setia menemani karena game menanti, sementara laptop menyala karena materi pelajaran sedang dihafalnya. Keraguan akan datang, apa iya bisa anak ini belajar?  Percayalah jawabannya bisa, karena nilai-nilai fantastis, nyaris sempurna dengan angka 8 dan 9 bertaburan.

Tetapi maaf, kita tentunya sepakat bahwa keberhasilan belajar tidak diartikan dari pencapaian angka 8 atau 9 di raport. Karena nilai adalah bonus, tidak serta merta menggambarkan si anak paham materi pelajarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun