Mohon tunggu...
Desy KhaerunnisaAlfani
Desy KhaerunnisaAlfani Mohon Tunggu... Guru - Tulisanku untukmu

Desy Khaerunnisa Alfani , begitulah namaku yang merupakan pemberian indah dari Kedua orangtuaku.Aku merupakan perempuan yang tinggal di pegunungan dan mengabdi menjadi seorang guru .Menulis merupakan hobbi di masa kecil hanya menjadi terlupa ketika dewasa. Saat ini aku mencoba menulis lagi dan mencoba menjadi bermanfaat bagi kita semua.Semoga apa yang aku tulis akan menjadi ladang ilmu dan berkah walau sedikit muah mudahan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Budaya Positif Guru Penggerak

25 Maret 2021   11:06 Diperbarui: 25 Maret 2021   11:13 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan dalam masa pandemi masih memunculkan banyak masalah  karena fasilias yang kurang memadai .Disini saya akan memunculkan budaya positif .Untuk menjadikan kebiasaan positif di kelas menjadi sebuah budaya sekolah dan visi sekolah tentunya dibutuhkan pemikiran dan kesepakatan bersama yang digali dari ide yang dicapai bersama yang dituangkan berdasarkan mimpi -mimpinya, nilai-nilai yang diyakini oleh warga sekolah, dan impian normatif kolektif warga sekolah. Masing-masing guru dapat menyampaikan praktik baik yang sudah dilakukan di kelasnya masing-masing untuk kemudian sekiranya baik dapat diadopsi dan diadaptasi menjadi praktik baik sekolah. Dari hal tersebut kita dapat menggali nilai-nilai budaya positif dan kebiasaan positif apa yang menjadi budaya positif sekolah untuk kemudian dituangkan secara tertulis menjadi visi sekolah

Berangkat dari kesulitan ini dibuatlah kesepakatan kelas yang bisa menggali mimpi serta kegiatan pembelajaran sesuai dengan bakat siswa yang berpusat pada siswa sehingga siswa mampu melakukan kegiatan pembelajaran tersendiri dan dapat melakuakn kebiasan baik sehingga setelah kebiasan baik tersebut menjadi kebiasaan dan mengakar menjadikan buadya positif

Deskripsi Aksi Nyata

Penerapan Budaya Positif di Kelas merupakan hal yang seharusnya dilakukan oleh guru bersama siswa -- siswanya.Akan tetapi pada implementasinya kegiatan ini sulit diterapkan jika kita tidak menerapkan reward dan punishment ,sehinga siswa di paksa untuk mengikuti aturan yang ada.Sehingga dalam pelaksanaanya banyak siswa -- siswi yang melanggar aturan tersebut.

DI kesempatan ini saya sebagai guru penggerak akan mencoba menerapkan budaya positif yang akan diikuti oleh siswa hasil dari diskusi dengan siswa selama kegiatan pembelajaran.Pada awalnya saya mengajak siswa untuk bertemu tatap muka walaupun dalam masa pandemic dengan aturan dan protocol kesehatan yang dijaga dengan siswa di berikan masker dan diberi handsanitaizer.Saya mengunjungi beberapa titik kumpul dengan maksimal 5 orang siswa didalamnya agar tercipta kesepakatan kelas yang bersama.Saya memberikan kesempatan siswa mengelola kelas yang akan diampunya dan menanyakan bagaimana metode dan bahan aja apa yang dibutuhkan siswa serta konsekunesinya.

Setelah melakukan keliling kesepakatan dan didapatkan hasil diskusi saya mensosialisasikan hasil dari hasil temu di beberapa titik tersebut di grup media daring whatsup supaya siswa yang lainnya bisa melihat apa yang didiskusikan di beberapa tempat yang berbeda.

Siswa menanggapi dan menyanggah yang memang tidak bisa mereka kerjakan.Dari kesepakatan tersebut di dapatlah beberapa kesepakatan kelas dalam kegiatan pembelajaran daring maupun luring di system JARUNJUNG ( Belajar Guru Kunjung ) agar mematuhkan beberapa point di poster gamabar awal yang sudah saya terapkan .

 Isi dari poster tersebut adalah sebagai berikut :

Saya mengambil judul dalam bahasa inggris sebagai kesepakatn bersama :

Rules Class VI Squad ( ini di usulakn oleh 6 orang siswa perempuan yang ingin gaul katanya untuk menyimpan sebagai aturan di kelas tetapi memakai kata perkumpulan supaya terlihat bahwa kelas VI merupakan sebuah perkumpulan siswa yang ingin kreatif ) Judul ini sudah disetujui sebagian besar siswa hanya 3 orang yang menolak karena di nilai norak katanya tetapi karena hampir seluruh siswa mendukung diambilah kesepakatan untuk membuat poster dengan judul tersebut.

Isi dari posternya hanya dicantumkan point utamanya saja agar dalam membuat poster bias masuk dalam satu karton atau dalam editing foto yang di sebar di grup daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun