Mohon tunggu...
Deswita Sri Aisya
Deswita Sri Aisya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa baru, yang ingin mencoba banyak hal baru

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pentingnya Filsafat untuk Dipelajari!

29 September 2025   18:53 Diperbarui: 29 September 2025   18:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI. Orang belajar filsafat (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Filsafat biasa disebut sebagai "Mother scientiarium," yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan. Terkenal dengan adagium "Berpikir radikal sampai ke akar-akarnya." Identik dengan "Pemikiran super berat," yang mustahil dilakukan orang biasa. Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophis, kata berangkai dari kata philein yang berarti mencitai, dan sophia berarti kearifan. Dari kata tersebut lahirlah kata Inggris philosophy, berangkai dari kata philos yang berarti cinta dan sophos yang berarti kebijaksanaan. Love of wisdom biasanya diterjemahkan sebagai cinta pada kebijaksanaan. Jadi, filsafat artinya cinta pada kebijaksanaan atau cinta pada kearifan. Orang yang berfilsafat atau orang yang melakukan filsafat disebut "filsuf" atau "filosof", artinya pencinta kebijaksanaan. Bijak disini adalah memahami sesuatu secara mendalam dan bisa menularkan nilai-nilai positif untuk orang lain. Bagaimana kita tahu, kalau kita orang yang bijak? Orang yang bijak akan selalu peka atau mudah merasakan terhadap segalanya. Dari kepekaan itulah mereka bertanya-tanya mengenai suatu hal yang kita lihat, segala sesuatu yang kita alami dan akhirnya mereka jadi tahu akan suatu hal tersebut. Mereka paham dengan hal tersebut dan mereka menyadarinya. Orang yang peka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan akhirnya mendorong mereka untuk bertanya-tanya. Dan sebaliknya, jika seseorang tidak peka atau tidak merasakan, pasti mereka akan bersikap biasa saja, tidak terdorong rasa ingin tahu dan membiarkannya begitu saja.

Filsafat adalah kajian mendalam mengenai segala sesuatu yang ada untuk mencari hakikat lebih dalam. Melibatkan pemikiran yang sistematis, logis, kritis, bertanggung jawab, mendalam, serta menyeluruh. Filsafat mencari pandangan sedalam-dalamnya dan tidak membatasi diri.

Menurut Al-Farabi seorang filsuf  dan ilmuan yang berasal dari Farab Turkistan mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya. Maksud dari alam maujud adalah alam yang wujud, alam yang kita alami, alam yang kita lihat, dan alam yang kita rasakan. Hakikat disini adalah inti, dasar, atau suatu kenyataan yang sebenarnya dari suatu hal. Jadi, ilmu yang menggambarkan kepada kita gambaran yang menyeluruh  tentang alam semesta secara lengkap untuk mencapai kebenaran tertinggi dan memupuk kebajikan dan keadilan dalam masyarakat demi mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kita sangat memerlukan suatu ilmu yang sifatnya memberikan pengarahan (ilmu pengarahan) atau sence of direction. Dengan ilmu tersebut, manusia akan dibekali suatu kebijaksanaan yang di dalamnya memuat nilai-nilai kehidupan yang sangat diperlukan oleh umat manusia. Hanya ilmu filsafatlah yang dapat diharapkan mampu memberi manusia suatu integrasi dalam membantu mendekatkan manusia pada nilai-nilai kehidupan untuk mengetahui mana yang pantas kita tolak, mana yang pantas kita setujui, mana yang pantas kita ambil sehingga dapat memberikan makna kehidupan. Mengetahui mana yang pantas kita tolak, mana yang pantas kita setujui, mana yang pantas kita ambil sehingga dapat memberikan makna kehidupan. Kegunaan filsafat ini sering muncul pada kegiatan sehari-hari kita. Filsafat berguna bagi manusia apabila filsafat tersebut memperlihatkan kemajuan yang positif bagi kehidupan manusia.

Manfaat belajar filsafat :

  • Membantu kita menyelesaikan masalah yang kita hadapi dengan cara yang lebih bijaksana. Bijaksana disini berarti menggunakan akal budi, pengalaman, pengetahua, dan berhati-hati dalam mengambil tindakan, serta  menempatkan segala sesuatu pada tempatnya
  •  Melatih paradigma berpikir kritis, rasional, logis, argumentatif, maksudnya meluruskan logika dan membenarkan pola pikir yang salah
  • Membiasakan berpandangan luas, bahwa di dunia ini banyak sekali manusia dengan pengalaman hidup yang berbeda, lingkungan sosial tempat mereka tinggal berbeda, serta mereka memiliki keyakinan akan suatu hal yang berbeda, dan pastinya setiap manusia memiliki pandanganannya tersendiri
  • Membentuk pikiran yang objektif, yang disepakati oleh banyak orang
  • Mendorong potensi kemandirian, menjadi diri sendiri dan tidak mengikuti orang lain

Dari belajar filsafat inilah kita dapat berlatih berfikir secara logika. Mari belajar filsafat, karena dapat bermanfaat bagi individu serta masyarakat. Bagi individu filsafat bermanfaat untuk meminimalisir ego. Dan bagi masyarakat kita dapat hidup rukun,  mengakui dan menghormati argumentasi dan pendapat orang lain, agar tidak terjadi perpecahan. Serta dengan belajar filsafat kita dapat mengetahui banyak hal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun