Mohon tunggu...
M Destra
M Destra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa di universitas negeri jakarta fakultas ekonomi dan bisnis program studi bisnis dgital

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kopi Manual Brew Lebih Baik dari Kopi Instan: Studi Kelakayakan Bisnis Coffsite

3 Mei 2025   20:28 Diperbarui: 4 Mei 2025   20:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Coffsite (sumber : Instagram Coffsite) 

Jakarta, 3 Mei 2025 -- Dalam kehidupan kampus yang serba cepat dan dinamis, kopi telah menjadi minuman andalan mahasiswa. Namun, sebagian besar dari mereka masih memilih kopi instan karena alasan kepraktisan dan harga yang murah. Padahal, kopi instan umumnya melalui proses industri panjang dan mengandung tambahan zat seperti gula, pengawet, dan perasa buatan. Di tengah realitas ini, hadir sebuah UMKM bernama Coffsite, yang berlokasi di sekitar lingkungan Universitas Pancasila, membawa semangat baru dengan menyajikan kopi manual brew—kopi seduh tangan yang lebih otentik dan berkualitas.

Coffsite merupakan bisnis minuman berbasis rempah dan kopi yang memanfaatkan metode manual brew. Fokus utamanya adalah mengangkat cita rasa asli kopi Nusantara tanpa campuran tambahan kimia, memberikan pengalaman minum kopi yang jauh lebih sehat, nikmat, dan berkarakter. Dalam proses penyeduhan manual, temperatur air, waktu ekstraksi, dan jenis biji kopi sangat diperhatikan untuk menghasilkan rasa yang khas dan kompleks. Hal ini tentu berbeda dengan kopi instan yang sifatnya generik dan cenderung kehilangan karakter asli biji kopinya.

Berdasarkan studi kelayakan bisnis yang dilakukan, Coffsite dinyatakan layak secara aspek pasar, teknis, finansial, manajerial, yuridis, sosial ekonomi, dan lingkungan. Dari aspek pasar, Coffsite memiliki segmen yang jelas, yaitu mahasiswa dan civitas akademika Universitas Pancasila yang mulai menyadari pentingnya kualitas dalam konsumsi harian. Aspek teknis menunjukkan bahwa peralatan penyeduhan kopi tersedia dan mudah diakses, serta produk diracik dengan standar kualitas yang baik. Secara finansial, bisnis ini menunjukkan potensi balik modal dalam waktu yang wajar dengan struktur biaya operasional yang efisien dan margin keuntungan yang kompetitif.

Aspek yuridis juga telah diperhatikan, termasuk kepatuhan terhadap izin usaha mikro dan kebijakan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sehingga menambah nilai kepercayaan konsumen. Dari sisi manajemen, struktur organisasi yang ramping namun fungsional membuat pengelolaan lebih fleksibel dan responsif terhadap tren pasar. Dalam aspek sosial ekonomi, Coffsite mampu menciptakan lapangan kerja bagi mahasiswa, memberdayakan komunitas lokal, serta menjadi pusat edukasi tentang kopi berkualitas. Terakhir, dari aspek lingkungan, Coffsite menerapkan penggunaan kemasan ramah lingkungan sebagai bentuk kepedulian terhadap isu keberlanjutan.

Daftar menu Coffsite (Sumber : Instagram Coffsite) 
Daftar menu Coffsite (Sumber : Instagram Coffsite) 

Keberadaan Coffsite tidak hanya mengubah kebiasaan konsumsi kopi mahasiswa dari yang sebelumnya instan menjadi manual brew, tetapi juga menjadi ruang diskusi, belajar, dan kolaborasi yang sehat. Mahasiswa tidak hanya datang untuk menikmati kopi, melainkan juga untuk menyerap nilai-nilai edukatif mengenai kopi, gaya hidup sehat, dan wirausaha muda.

Melalui pendekatan berbasis kualitas dan edukasi ini, Coffsite berhasil membuktikan bahwa kopi manual brew bukan hanya minuman biasa, tetapi simbol dari kesadaran akan kualitas hidup yang lebih baik. Dibandingkan dengan kopi instan yang serba cepat namun minim rasa dan nilai, kopi manual brew menawarkan pengalaman yang utuh—dari proses, rasa, hingga makna sosialnya. Coffsite telah membuktikan bahwa minum kopi bukan hanya rutinitas, melainkan bagian dari gaya hidup cerdas generasi kampus yang peduli akan kualitas, kesehatan, dan keberlanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun