Mohon tunggu...
Destinasi Grow Indonesia
Destinasi Grow Indonesia Mohon Tunggu... Travel Destination, Micro Hospitality - Brand Support

Temukan pesona dan keunikan tiap destinasi hidden serta fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui di sini

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tiket Murah Tidak Selalu Menarik Wisatawan

22 Agustus 2025   07:00 Diperbarui: 20 Agustus 2025   10:30 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana ramai pengunjung di salah satu tempat wisata Indonesia (Sumber: news.detik.com)

Strategi pricing yang sering disalahpahami

Halo Sobat Growin, Dalam dunia pariwisata, harga tiket sering dianggap sebagai faktor penentu ramainya pengunjung. Banyak pengelola destinasi wisata percaya bahwa semakin murah tiket yang ditawarkan, semakin tinggi pula jumlah wisatawan yang datang. Namun kenyataannya tidak selalu demikian. Fenomena "tiket murah" justru bisa menjadi bumerang bila tidak diimbangi dengan strategi pengelolaan yang tepat.

Banyak wisatawan kini lebih kritis dan selektif. Mereka tidak hanya menimbang harga, tetapi juga mempertimbangkan kualitas pengalaman, kebersihan, keamanan, dan fasilitas yang tersedia. Tiket murah tanpa layanan yang memadai sering menimbulkan kekecewaan, sehingga berdampak pada ulasan negatif di media sosial maupun platform ulasan online. Ujungnya, destinasi justru kehilangan kepercayaan publik.

Dalam strategi bisnis pariwisata, harga sebenarnya berfungsi sebagai sinyal kualitas. Tarif yang terlalu rendah bisa menimbulkan persepsi bahwa sebuah destinasi atau hotel tidak memiliki nilai lebih. Sebaliknya, harga yang lebih tinggi namun didukung dengan layanan profesional justru dapat menciptakan kesan eksklusif dan meningkatkan loyalitas wisatawan. Dengan kata lain, wisatawan tidak sekadar mencari harga murah, melainkan pengalaman yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.

Contoh nyata bisa dilihat dari beberapa destinasi wisata edukasi di Jawa Tengah. Ada tempat yang menetapkan tiket masuk sangat rendah, hanya belasan ribu rupiah, namun tidak mampu mempertahankan kebersihan dan kualitas fasilitas. Akibatnya, banyak pengunjung merasa kecewa dan tidak kembali lagi. Sebaliknya, ada destinasi lain di kawasan yang sama dengan tiket lebih mahal dua kali lipat, tetapi mampu memberikan pengalaman lengkap: fasilitas yang terawat, area bermain yang aman, serta program edukatif yang menarik untuk anak-anak. Alhasil, meski tiket lebih mahal, tempat ini justru lebih ramai dikunjungi dan mendapat ulasan positif dari keluarga yang datang.

Fenomena ini menunjukkan bahwa strategi pricing dalam pariwisata tidak bisa dipandang sebelah mata. Murah bukan selalu berarti menarik, dan mahal tidak selalu berarti memberatkan. Kuncinya terletak pada kesesuaian antara harga dan kualitas yang ditawarkan. Harga harus mencerminkan nilai, bukan sekadar angka yang ditulis di loket tiket.

Bagi pengelola destinasi dan hotel, memahami psikologi wisatawan menjadi penting. Wisatawan rela membayar lebih jika mereka merasa mendapatkan pengalaman yang layak. Penetapan harga sebaiknya mempertimbangkan biaya operasional, kualitas layanan, serta positioning destinasi di pasar. Jika hal ini dilakukan dengan konsisten, wisatawan akan menilai harga yang dibayar sepadan dengan kenangan yang mereka dapatkan.

Sobat Growin, dari uraian ini kita bisa melihat bahwa tiket murah bukan jaminan keberhasilan sebuah destinasi wisata. Lebih penting adalah memastikan setiap rupiah yang dibayarkan pengunjung terbalas dengan pengalaman yang menyenangkan. Pada akhirnya, kepuasan wisatawanlah yang menjadi investasi jangka panjang dalam menjaga eksistensi sebuah destinasi maupun hotel.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun