Mohon tunggu...
carolina destika
carolina destika Mohon Tunggu... Lainnya - menulis sepanjang hari

komitmen untuk senantiasa memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibuk

3 Desember 2020   17:36 Diperbarui: 3 Desember 2020   17:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tengoklah ke belakang sejenak sayang. bayangkan wajah ibu yang telah lama tak kau sapa hatinya.

datanglah pada ibumu, peluk erat penuh perasaaan.

perhatikan wajahnya. beberapa kerutan telah menghiasi wajahnya.

lihatlah rambutnya. rupanya sudah mulai memutih.

tengoklah bagaimana ibu berjalan. ia sudah tak bisa menopang badannya.

cenderung bungkuk dan bertambah bungkuk. belum lagi pandangan matanya. sudah mulai buram.

pendengaannya sudah agak berkurang. kata-katanya kadang tak mau di bantah. jalan pikirannya mungkin sudah jauh berubah.

tidakkah khawatir menjalari hatimu ?

dapatkah kau berkejaran dengan waktu. membersamainya dalam sisa usia.

sudahkah kau membahagiakan ibu yang telah melahirkanmu ? bagaimana engkau membuat hatinya senang ?

seberapa sabar kau menghadapinya ? seberapa ikhlas kau melayaninya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun