Peringatan apakah gerangan?
Tuhan ingin saya kembali mencintaiNya...melebihi apapun yang ada di dunia ini. Tuhan ingin saya 'dekat' padaNya.. Tuhan ingin saya ingat, ini adalah urusan antara Tuhan dan saya. Tuhan dan 'dia'. Bukan saya dan dia...
Dalam kehidupan, terlalu sering kita menempatkan Tuhan Penguasa Semesta Alam, sebagai penolong..tapi cinta tertinggi dan terbesar masih kita berikan untuk yang lainnya...pada pasangan hidup; anak-anak; harta; pekerjaan...Pada saat 'harta dunia' yang kita cintai ini mengecewakan kita, kita sedih dan terpuruk..Padahal, urusan kita di dunia ini, sesungguhnya adalah urusan kita dengan Tuhan. Saat ada yang menyakiti kita, sesungguhnya kita sedang diuji kesabaran oleh Tuhan. Saat kita disempitkan rezeki, sesungguhnya kita sedang diuji perasaan cukup oleh Tuhan. Semua di dunia ini: saya, dia, kamu, mereka hanyalah mahluk Tuhan yang digerakkan dengan izinNya untuk menguji kita; untuk membawa kita kepada cintaNya...
Kesadaran ini perlahan-lahan menjernihkan sanubari saya...rasa amarah, kecewa, sedih seperti menguap saat saya menikmati rasa cinta saya padaNya. Hati saya terasa lebih ringan, karena pada saat rasa tidak nyaman itu hadir, saya sadar bahwa itulah saatnya saya harus mendekati Tuhan dengan lebih banyak  cinta daripada yang saya berikan pada siapapun..
Ujian ini mungkin belum pula sampai ke ujungnya. Namun, rasa cinta pada Tuhan ini mampu membuat saya yakin...badai pasti berlalu...Apa yang tidak mungkin bagi Tuhan? Dan apa yang tidak mungkin Dia kabulkan untuk mahlukNya yang sungguh-sungguh mencintaiNya?..
Sahabat, pagi ini dengan ringan saya bisa tersenyum dan belajar untuk berbuat baik, seburuk apapun dia - atau siapapun - memperlakukan saya. Dan setelah doa dan dzikir panjang, saya masih tetap menangis...tapi kali ini bukan tangisan kesedihan..namun tangisan kebahagiaan luar biasa, karena bersyukur dia - atau siapapun yang lewat mereka ujian itu datang -  sudah dihadirkan  Tuhan, untuk membuat saya mencintai Tuhan melebihi apapun di dunia ini...