Mohon tunggu...
Desri Yana
Desri Yana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji

Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Opini Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

4 November 2021   20:38 Diperbarui: 5 November 2021   10:37 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Virus COVID-19 membuat gempar dunia, terutama di dunia pembelajaran dimana sistem pembelajaran dilakukan daring atau online. Sistem ini  sudah di lakukan kurang lebih 2 tahun, tidak hanya  guru dan siswa yang dirumahkan melainkan seluruh masyarakat. Siswa banyak yang  kurang mengerti jika belajar daring,  selain itu  tidak semua orang tua mengerti dalam mengajari anak layaknya seperti guru dan orangtua tidak semuannya memiliki latar pendidikan yang  cukup, orang tua juga memiliki pekerjaan rumah maupun pekerjaan di luar rumah. Kendala - kendala itu juga membuat orangtua tidak mampu mendamping anak nya di setiap seluruh mata pelajaran dari segi waktu juga kurang tepat waktu, dan susah untuk mengkontrol anaknya. 

Pembelajaran daring  juga memakan banyak biaya dalam kuota internet seperti menggunakan Zoom, Google Meet  sangat boros dalam kuota internet, selain itu tidak semua siswa  mampu membeli kuota internet dan juga tidak semua orangtua memfasilitasikan anak nya untuk membelikan hp karna kondisi keuangan, namun jika tidak memiliki hp maupun kuota bisa datang kesekolah untuk mengambil tugas lalu mengerjakannya sesuai waktu yang telah di tentukan oleh pihak sekolah. Guru sudah mempersiapkan lembar kertas yang akan di kerjakan oleh siswanya. Namun, tidak hanya itu tempat tinggal yang  kadang susah sinyal, itu juga memeiliki kendala lain yaitu hujan, jika hujan sangat lebat dapat mengganggu sinyal, sehingga proses pembelajaan daring terhambat.

Saat pembelajaran daring ada siswa yang  memiliki sinyal bagus serta kuota internet namun saat mendapat pertanyaan dari gurunya ia  mematikan data dan membuat alasan terkendala sinyal, sehingga membuat guru bingung ini terpengaruh sinyal atau memang muridnya kurang memahami materi yang  iya ajarkan. 

Guru juga memiliki banyak metode agar apa yang di ajarkan kepada siswanya dapat di terima dengan baik dengan membuat kan materi di PowerPoint (PPT) ia jelaskan melalui fitur zoom jadi jika ada siswa yang tidak masuk di dalam zoom guru bisa mengirimkan PPT nya melalui WhatsApp Grup (WAG). Pembelajaran daring tidak dapat tercapai jika tidak di damping orangtua maupun niat anak.  Pengaruh lingkungan juga termasuk mengganggu sistem pembelajaran daring yang dimana anak harus konsentrasi penuh namun, jika di rumah terkadang memiliki hambatan seperti mendengar suara tangisan adiknya atau juga kebisingan lain dalam rumahnya membuat konsentrasinya buyar atau hilang.

Siswa  terkadang lelah menatap layar hp maupun laptop karna harus mendengarkan mau pun menyimak materi yang guru terangkan atau sampaikan dalam pembelajaran daring , tidak hanya itu pembelajaran daring juga kadang memberatkan di dalam tugas,mulai dari tugas vidio, catatan dan hafalan. Selain siswa, guru juga lelah menatap layar hp atau laptop untuk memberikan materi serta penjelasan kepada muridnya. 

Pembelajaran daring juga masih berlaku sampai saat ini, namun tidak seperti waktu awal COVID-19 datang  karna virus ini  sudah mulai berkurang jadi di berlakukannya sistem sesi dalam pembelajaran ofline tetapi masih ada  daring , tidak seluruh siswa langsung  masuk  namun bertahap dan memliki aturan aturan dalam memasuki sekolah, mulai dari memakai masker lalu mencuci tangan mengunakan air mengalir, cek suhu tubuh jika di atas yang sudah di tentukan tidak boleh memasuki arena kelas, didalam kelas  juga sudah tersediahand sanitizer, pengaturan jarak meja kurang lebih 1 meter hingga 2 meter. Sementara siswa yang belajar daring sudah memiliki jadwalnya untuk masuk offline, pemberlakuan daring juga dilakukan pemerintah untuk mencegah virus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun