Mohon tunggu...
Desniyati L. Ngongo
Desniyati L. Ngongo Mohon Tunggu... -

Mahasiswa FKIP Bahasa Inggris Universitas Nusa Cendana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemerintah Indonesia Galau!!! (Rokok)

14 Juni 2012   12:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:59 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masalah rokok telah menjadi masalah serius yang membutuhkan penanganan serius oleh pemerintah, khususnya di Indonesia karena, percaya atau tidak, rokok telah membunuh berjuta- juta anak Indonesia setiap tahunnya. Rokok sudah seharusnya diperkenalkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka sejak dini. Salah satu alasannya karena Kondisi ini sangat berbahaya terutama bagi seorang bayi sekalipun mereka masih di dalam kandungan ibunya karena akan memberikan dampak buruk kepada mereka, hanya dengan menghirup asap rokok, secara tidak langsung bayi akan memiliki kondisi yang lemah. Efek dari rokok sangat jelas terlihat pada seorang perokok.

Walaupun perokok sudah tahu dengan jelas efek yang akan mereka dapatkan dari merokok, namun tidak banyak orang yang mau menyadari dan berhenti merokok. Yang jelas terlihat, rokok sebenarnya membantu mereka untuk meningkatkan rasa percaya diri, terutama bagi laki-laki yang sedang berada di tempat umum karena pria sebenarnya memiliki sebuah pemikiran yang salah bahwa bagi mereka “seorang laki- laki yang tidak merokok adalah pribadi yang yang tidak tangguh atau istilah kerennya Jantan”. Jantan dalam hal ini tidak pemberani. Ada beberapa teman saya yang telah mencoba untuk berhenti merokok tetapi kenyataannya mereka gagal dan kembali menjadi seorang perokok lagi. Hal ini terutama disebabkan karena keadaan lingkungan yang tidak mendukung mereka, untuk melakukan itu. Dalam hal ini, para perokok benar-benar membutuhkan motivasi yang besar untuk membawa mereka jauh dari rokok.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa efek negatif dari rokok yang telah banyak kita temukan dan baca pada bungkusan- bungkusan rokok ataupun disetiap baliho- baliho besar di beberapa sudut jalan, yaitu : "merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin". Namun hal itu sama sekali tidak membuat para perokok kita berhenti untuk merokok. Bahkan sekarang tidak jarang kita lihat, anak-anak Indonesia yang telah mengenal rokok sejak mereka berada di sekolah dasar. Seringnya melihat dan mengetahui orang tua mereka merokok, menyebabkan anak- anak dalam masa ingin tahu mereka mencoba apa sebenarnnya yang dirasakan ketika merokok. Dan akhirnya mereka sendiri yang merasakan dampak buruk dari rokok itu.

Fakta lainnya adalah ketika kita hidup bersama dengan perokok yang artinya bahwa kita menjadi perokok pasif. Perokok pasif akan memiliki tubuh yang lemah dan sangat mudah terserang penyakit. "Menkes mengatakan: kondisi kesehatan yang buruk dan lemah pada usia yang relatif muda akan menyebabkan kondisi kesehatan yang buruk pada masa tua. Tembakau membunuh setengah dari usia hidup perokok, dan sebagian dari mereka meninggal pada 35 - 69 tahun". Efek dari merokok tidak secara langsung membunuh mereka, tetapi perlahan dan pasti akan merusak tubuh kita ketika kita masih hidup. Efek pertama yang dirasakan oleh perokok adalah mereka akan kehilangan indra penciuman dan perasaan mereka, kemudian akan terlihat jelas pada seorang perokok  yang tampak lebih tua dari usia mereka sebenarnya. Pemerintah telah membuat berbagai upaya untuk mengurangi perokok, seperti mengadakan larangan merokok di tempat umum. Tetapi, tampaknya seperti tidak ada sesuatu yang akan terjadi. Menurut kompas.com untuk mendapatkan izin membangun pabrik relatif mudah. Sekarang kita memiliki sekitar 3800 pabrik rokok di seluruh dunia. Jika melihat fakta dan realita yang ada saat ini, maka kemudian muncul sebuah pertanyaan di benak saya, sudahkah pemerintah serius dalam menangani masalah rokok ini?

Seperti yang kita ketahui bahwa pajak terbesar juga berasal dari rokok, dengan demikan akan sangat sulit bagi pemerintah kita untuk dapat memberantas masalah rokok ini. Disatu sisi dengan adanya pabrik rokok di Indonesia akan sangat membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dan juga memambah pendapatan negara, tetapi disisi lain, rokok juga memberi dampak negatif bagi bangsa (kesehatan). Dengan demikian masalah-masalah ini yang membuat pemerintah kita menjadi “galau”.

Hal ini sangat menyedihkan. Bagi saya, sangat sulit untuk menutup pabrik-pabrik itu karena jika mereka melakukannya, pengangguran menjadi lebih besar, karena banyak orang bekerja di sana.Bagi saya, solusinya hanya keluar dari diri kita sendiri dan motivasi dari lingkungan. Orang tua harus memperkenalkan efek merokok untuk anak-anak sehingga mereka tahu dari awal apa yang menunggu mereka jika mereka melakukannya. Dan untuk para perokok, tidak terlambat untuk berhenti merokok dengan memulai hidup sehat yang tidak memberikan efek buruk kepada masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun