Nagari Muara Panas, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok (22/7), Mahasiswa KKN Tim II UNDIP melaksanakan pembuatan dan sosialisasi masker kain di masa pandemi Covid 19.Â
Keadaan di seluruh dunia dan tidak terkecuali juga di Indonesia yang sedang mengalami masa pandemi Covid-19, memicu saya untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka meningkatkan ketahanan fisik untuk mencegah penularan Covid-19 yang semakin meluas yaitu dengan memberikan edukasi dan praktek pembuatan masker kain secara mandiri di rumah.
Covid-19 (Coronvirus Disease 2019) sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia (www.alodokter.com).Â
Penularan Covid-19 utamanya melalui droplet (tetesan kecil) saat seseorang batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, hingga bernapas. Saat melakukan hal-hal tersebut, udara yang keluar dari hidung dan mulut mengeluarkan partikel kecil atau aerosol dalam jarak dekat. Selain itu, virus ini juga menyebar lewat udara, yaitu melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.
Berdasarkan dua cara penularan Covid-19 itu maka pemerintah baik pusat maupun daerah mewajibkan warganya untuk selalu menggunakan masker selama beraktivitas di luar rumah.Â
Pemakaian masker di luar rumah ini sudah menjadi protokol normal baru tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia untuk meminimalisir penyebaran virus yang semakin meluas.Â
Dengan adanya kewajiban bagi setiap orang untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah maka dirasa penting untuk mempunyai pengetahuan dan skill untuk membuat masker sendiri (homemade) jika saja ada kekurangan stok masker yang dijual di tempat-tempat publik.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat masker kain ini sangat sederhana, yaitu kain katun, kertas karton, pensil, gunting, benang, jarum, dan karet. Metode pembuatannya sendiri ada dua yaitu jahit dengan tangan (manual) dan jahit dengan mesin jahit. Namun disini masyarakat Nagari Muaro Paneh menggunakan mesin jahit untuk membuat masker kain.Â
Keunggulannya jika menggunakan mesin jahit maka hasilnya akan jadi lebih cepat. Bahan kain katun yang tipis mengharuskan kain masker untuk ditumpuk 3 lapis helai kain dengan ukuran 32cmx17cm supaya filter udara yang dihirup dapat menjadi lebih optimal. Pada pelaksanaan pemberdayaan masyarakat membuat masker kain ini dilakukan dengan cara menggunakan mesin jahit supaya hasil akhirnya bisa jadi lebih cepat.