Mohon tunggu...
Desinta Nur Amanah
Desinta Nur Amanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentrok Antar Suporter Persib dan Persija yang Memakan Banyak Korban

30 September 2022   22:28 Diperbarui: 30 September 2022   22:45 3953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sepak bola merupakan sebuah olahraga yang diminati oelh banyak masyarakat mulai dari anak kecil hingga dewasa menyukai olahraga tersebut. Bukannya hanya di tigkat nasional olahraga sepak bola tersebut ada di tiap daerahnya. 

Pada tiap tim sepak bola pasti memiliki warna yang mencolok sebagai simbol tim begtupula dengan tim sepak bola Persija. 

Pada awalnya persija didirikan dengan nama VIJ menggunakan warna identitas merah dan putih yang memiliki filosofi yang tertulis si surat kabar pemandangan pada tahun 1934 "Merah adalah kekoeatan dan poetih adalah kehaloesan"

Suporter adalah bagian terpenting dalam dunia olahraga termasuk sepak bola, karena berfungsi sebagai penyemangat saat dilakukannya acara dalam pertandingan, maka dari itu tidak heran jika para suporter tersebut di juluki atau biasa disebut dengan pemain kedua belas. 

Namun bukan hanya sebagai penyemangat karena suporter bisa saja menjadi keributan karena perilaku yang fanatik bukan hanya di dalam pertandingan saja bahkan diluar pertandingan pun bisa saja terjad bentrok antar suporter. Hooliganisme dalam fanatisme sangat berpengaruh bagi suporter sehingga menimbulkan ideologi hooliganisme. 

Dapat dilihat dari penampilan para suporter yang menggunakan atribut klub kebanggaannya, dan juga lagu yang diringi saat pertandingan akan dimulai untuk menyemangati para pemain selama pertandingan berlangsung.

Di Indonesia tidak hanya identik dengan rivalitas the jakmania dan viking. Pada tahun 2006 tragendi amuk suporter empat septeber menbar kegeringan pada fase perempat semi final konpetisi Copa Dji Sam Soe yang mempertemukan antara dua klub bola yaitu dari Jawa Timur (Persebaya) kontra dengan Malang (Arema) di stadion Gelora pada tanggal 10 November. 

Pengaruh dari hooliganisme membuat para suporter rela melalakukan apapun untuk menjaga nama klub kebanggaannya, bahkan sering terjadi perkelahian, mencemoon,mengintimidasi antar suporter, melawan pihak keamanan, bahkan melempar wasit. Maka sudah tidak heran dan kaget jika sepak bola di indonesia kerap kali terjadi kerusuhan dan memakan banyak korban hingga kematian. Dari tahun 1995 sampai saat ini korban jiwa yang merenggut nyawa akibat bentrokan berjumlah 57 orang dan enam diantaranya suporter persib dan persija.

Konflik yang terjadi antara The Jakmania dengan Viking sudah lama terjadi karena begitu panjang sejarahnya sehingga kedua suporter ini dikatan sebagai musuh bebuyutan. Konflik ini dimulaii sekitar tahun 1999 di bandung, siliwangi yang menimbulakn bebrapa korban jiwa.pada puncaknya insiden hebat terjadi pada tahun 2001 di gerbang tol tomang. Tahun 2012 setidaknya belasan korban luka-luka dan 7 orang meninggal.

Sejak kejadian tersebut antar kedua belah pihak supporter sering memanas tidak hanya dalam area lapangan namun juga di luar lapangan hingga banyaknya korban jiwa. Terutama para supporter yang tinggal di perbatasan Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, dll mereka menerima nasib rivalitas yang duluya dibuat.

Upaya aparat penegak hukum atas insiden tersebut yakni dengan mendamaikan kedua kubu yang bersteru dengan mengundang ketua The Jakmania dan juga ketua dari Viking namun rencana tersebut gagal dan tiak membuahkan hasil yang maksimal dan konflik atar kedua kubu tersebut masih berlanjut hingga saat ini. Menurut MA Isfandiri serangan dilakukan oleh para suporter pada saat sebelum dan sesudah pertandingan, hal inilah yang menyebabkan sulit untuke mendamaian kedua belah ihak kubu supporter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun