Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pentingnya "Self Control" dalam Mengelola Keuangan

14 November 2021   13:05 Diperbarui: 14 November 2021   15:46 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi self control dalam mengelola keuangan | sumber: Shutterstock via money.kompas.com

Self control, suatu pengendalian yang berasal dari dalam diri sendiri, termasuk dalam mengelola keuangan, semua itu dilakukan demi kesehatan finansialmu. Adakah solusi terbaik untuk mengontrol keuangan dengan sebaik mungkin?

Mengontrol keuangan sangat penting dilakukan. Semua itu dilakukan demi kesehatan finansial yang bersangkutan.

Pada dasarnya, mengontrol keuangan harus dimulai dari diri sendiri. Itulah pentingnya self control. Pengendalian utama yang berasal dari dirimu sendiri, bukan orang lain. 

Sederhananya, kamu yang telah bekerja pasti akan memperoleh pendapatan dari hasil kerja kerasmu, dan itu hanya kamu yang mengetahuinya, berapa digit angka yang selalu menambah saldomu.

Teman-temanmu dalam lingkup dunia kerja tersebut belum tentu mengetahui pendapatan yang kamu peroleh setiap bulannya, kecuali bagian dari SDM di dalam perusahaan tersebut, atau pun kamu sendiri yang telah membocorkan angkanya.

Begitu pula dengan pengeluaran serta pengontrolan uang yang akan kamu gunakan. Tidak akan ada yang tahu, semuanya berasal dari dirimu sendiri. 

Dilansir dari verywellmind.com bahwa self control merupakan kemampuan untuk mengatur dan mengubah respons kamu untuk menghindari perilaku yang tidak diinginkan, meningkatkan yang diinginkan, dan mencapai tujuan jangka panjang. Penelitian telah menunjukkan bahwa memiliki self control dapat meningkatkan kesejahteraan. 

Maka dari itu, kamu sendiri harus memulai menerapkan self control di dalam mengelola keuangan, seperti:

Perhatikan jumlah pendapatan 

Ilustrasi pendapatan setiap bulannya | sumber gambar dari blog.bibit.id
Ilustrasi pendapatan setiap bulannya | sumber gambar dari blog.bibit.id

Ini merupakan poin utama yang harus kamu pahami dalam mengontrol keuangan, penting bagimu untuk mengetahui jumlah pendapatan yang kamu peroleh setiap bulannya.

Hal ini dilakukan agar kamu bisa menetralisir setiap pengeluaran yang ada. Agar tindakanmu dalam mengelola keuangan tidak melampaui batas. 

Misalnya, kamu memperoleh pendapatan setiap bulannya di atas 5 juta rupiah. Apabila kamu sendiri memahami pendapatan yang kamu peroleh, maka kamu tidak akan melakukan transaksi pengeluaran di atas 10 juta rupiah setiap bulannya. Bukankah begitu?

Logikanya, apabila kamu melakukan pemaksaan terhadap pengeluaran yang tidak sebandingan dengan pendapatan, maka kamu akan menyebabkan terjadinya surplus, di mana tingkat pendapatan atau pun pemasukan yang kamu terima melebihi pengeluaran yang kamu lakukan.

Alhasil, ketidakstabilan keuangan akan tercipta. Finansialmu akan terus bergoyang. Bukannya stabil malah menjadi labil. 

Itulah sebabnya, kamu sendiri harus memahami jumlah pendapatan yang kamu peroleh dan jumlah pengeluaran yang akan kamu lakukan. 

Membuat estimasi pengeluaran

Ilustrasi membuat estimasi pengeluaran | sumber: mas-Freepik
Ilustrasi membuat estimasi pengeluaran | sumber: mas-Freepik

Poin kedua ini bisa dikatakan saling berkesinambungan dengan poin pertama. Penting bagi kamu untuk membuat sebuah estimasi.

Ketika kamu memahami jumlah pendapatan yang kamu terima setiap bulannya. Kamu sendiri bisa meng-handle seluruh uang yang kamu miliki. 

Sudah bisa dipastikan, setiap bulannya kamu akan mengeluarkan uang untuk kebutuhanmu. Lakukan estimasi dengan menambahkan 20% dari estimasi pengeluaran awal.

Misalnya, estimasi pengeluaranmu setiap bulannya berkisar pada 3 juta. Maka kamu bisa menambahkan 20% lagi dari 3 juta tersebut dan akan menjadi 3,6 juta. 

Hal ini dilakukan, untuk mengantisipasi apabila ada kenaikan pada barang ataupun produk yang akan kamu beli. Sehingga, kamu tidak akan mengambil uang yang berada di luar estimasi sebelumnya. 

Manfaatkan big sale

Big Sale | Sumber: Pexels/NowJakarta
Big Sale | Sumber: Pexels/NowJakarta
Ketika kamu telah membuat estimasi pengeluaran, di saat itulah, kamu bisa menggunakan uang tersebut untuk memenuhi seluruh kebutuhanmu. 

Untuk menekan pengeluaran, salah satu caranya, kamu sendiri bisa memanfaatkan big sale yang selalu saja menjamur setiap bulannya.

Perlu ditekankan dengan sebaik mungkin, berbelanja ketika jadwal diskon besar-besara sedang merajalela. Disaat itulah kamu harus tetap melakukan self control dengan sebaik mungkin.

Dimulai dengan cara membeli kebutuhan yang kamu perlukan. Bukan keinginan yang kamu dambakan. Fokuskan semuanya pada kebutuhan yang harus kamu penuhi.

Perlu diingat, membeli barang ataupun produk dengan memanfaatkan big sale juga harus diikuti dengan memperhatikan kualitasnya, agar barang yang dibeli bisa bertahan lebih lama. 

Apabila kamu bisa mengelola uang yang telah masuk ke dalam daftar estimasi pengeluaran dengan sangat baik, kamu sendiri bisa menekan pengeluaran yang ada.

Andai kata uang yang masuk ke dalam daftar estimasi pengeluaran tersebut berlebih dan memiliki sisanya, sementara semua kebutuhanmu setiap bulannya telah terpenuhi, kamu sendiri dapat menggunakan uang tersebut untuk masuk ke dalam rekening tabunganmu. 

Buatlah perencanaan dana darurat

Ilustrasi dalam membuat perencanaan dana darurat | sumber: Shutterstock via money.kompas.com
Ilustrasi dalam membuat perencanaan dana darurat | sumber: Shutterstock via money.kompas.com

Selanjutnya, kamu sendiri harus bisa memberikan kolom tersendiri pada dana darurat yang harus dipisahkan dengan kolom dana tabungan. 

Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi apabila sewaktu-waktu kamu membutuhkan dana yang berada di luar estimasi pengeluaran kamu sebelumnya, tanpa mengganggu dana yang kamu masukkan sebagai tabungan. 

Menciptakan dana darurat bisa kamu agendakan setiap bulannya. Apabila dana darurat yang kamu siapkan setiap bulannya tidak digunakan, kamu bisa memasukkannya ke dalam rekening tabunganmu. Ibaratnya, disesuaikan dengan situasi dan kondisi. 

Selalu usahakan agar uang yang telah kamu masukkan ke dalam kolom tabungan tidak kamu gunakan untuk hal yang lain, terlebih lagi hanya sekedar pemenuhan dalam keinginan. 

Lakukanlah investasi

Ilustrasi investasi | sumber: Shutterstock via kompas.com
Ilustrasi investasi | sumber: Shutterstock via kompas.com

Penting bagi kamu untuk melakukan investasi di luar rencanamu dalam menabung serta menyiapkan dana darurat. 

Investasi jangka panjang yang kamu lakukan bisa apa saja, asalkan memiliki nilai yang menguntungkan. Seperti halnya dengan melakukan investasi terhadap emas. 

Di mana emas merupakan salah satu bentuk investasi yang memiliki nilai jual yang disesuaikan dari kadar emas itu sendiri. 

Selain itu, dengan menginvestasikan uang yang ada pada emas. Kamu sendiri bisa menempatkannya pada dua posisi sekaligus. 

Pertama sebagai media perhiasan yang bisa digunakan oleh yang bersangkutan, dan yang kedua sebagai media investasi uang dalam bentuk barang berharga. 

Dengan melakukan investasi jangka panjang. Kamu sendiri telah melatih dirimu untuk menempatkan uang untuk sesuatu yang berharga dan bernilai.

Investasi itu banyak jenisnya, penjelasan pada poin kelima ini hanya untuk memfokuskan pada satu investasi saja.

Maka dari itu, kamu sendiri harus bisa melakukan self control dalam mengelola keuangan yang kamu miliki. Kalau tidak dimulai dari dirimu sendiri semuanya tidak akan berjalan dengan baik, kalau tidak dimulai dari sekarang mau kapan lagi...

Yuk lakukan pengendalian diri dengan sebaik mungkin dalam mengelola keuangan. Semua itu dilakukan demi kesehatan finansialmu.

Thanks for reading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun