Tunggu dulu, bila ghosting telah "umum" diketahui oleh para penduduk bumi, ternyata ada kosakata lain yang menggambarkan teknik menghilang di dunia maya, apalagi kalau bukan curving.Â
Lho ini apalagi? Tunggu-tunggu, jangan terlalu ngegas, yuk lanjut baca lagi...
Dilansir dari refinery29.com bahwa curving untuk pertama kalinya didokumentasikan oleh Brittany Cox of Thought Catalog pada tahun 2017 silam. Fenomena ini sangat mirip dengan ghosting, akan tetapi tidak menghilang secara tiba-tiba.Â
Ketika seseorang sedang melakukan teknik curving, dirinya terkadang tetap menanggapi pesan teks (chatting) yang dikirimkan oleh seseorang, namun tidak benar-benar memiliki komitmen, apalagi untuk bertemu secara nyata, alias berkencan. Tidak ada niat di dalamnya.Â
Menurut Ann Rosen Spector, PhD, seorang psikolog klinis di Philadelphia bahwa curving hanyalah nama baru untuk permainan lama, "orang-orang takut akan konfrontasi," jelasnya.Â
Mari kita ambil permisalan yang begitu sederhana untuk membedakan antara ghosting dan curving.
Laura dan Richard merupakan teman satu kampus, namun berbeda fakultas. Laura menempuh pendidikan di fakultas ekonomi, sedangkan Richard menempuh pendidikan di fakultas teknik.Â
Keduanya memang telah dipertemukan sejak pertama kali menginjakkan kakinya di universitas tersebut, dan sejak saat itulah keduanya saling bertukar nomor handphone (hanya sebagai teman ketika ospek).Â
Tidak ada angin, tidak ada hujan, Richard mulai menghujani Laura dengan berbagai macam pesan indah. Richard mulai mencoba menunjukkan perasaannya.Â
Namun Laura hanya meresponnya dengan "seadanya saja". Bisa dikatakan, Laura tidak memiliki ketertarikan pada Richard, karena perasaan "tidak enakkan" inilah yang membuat Laura terus memberikan feedback pada pesan yang dikirimkan oleh Richard.Â