Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Roti Koing, Makanan Khas Ramadan dari Kota Pempek

16 April 2021   14:04 Diperbarui: 18 April 2021   16:45 5394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Roti Koing (Sumber: dokumentasi pribadi)

Roti koing, salah satu makanan khas dari Kota Palembang yang selalu dirindukan kehadirannya di bulan Ramadan

Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau, mulai dari Sabang hingga Merauke, memang memiliki berbagai macam ciri khas yang membedakan di setiap daerahnya. 

Begitu pula di Pulau Sumatra, tepatnya di Kota Palembang, yang merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sumatra setelah Kota Medan. 

Kota yang identik dengan Sungai Musinya ini, tidak hanya memiliki pempek sebagai makanan favorit dari masyarakatnya. 

Begitu banyak makanan yang menjadi ciri khas dari kota yang memiliki Jembatan Ampera sebagai penghubung daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

Terkhusus di bulan Ramadan seperti sekarang ini, begitu banyak makanan khas yang siap hadir menemani waktu berbuka puasa dan sahur di Kota Palembang.

Menjajal kuliner di bulan Ramadan memang sangatlah menyenangkan, akan ada sensasinya tersendiri bila dibandingkan dengan bulan-bulan lain pada umumnya, karena sebagian besar kuliner tersebut hanya hadir di bulan Ramadan saja. 

Mungkin, sebagian besar dari kalian sangat merindukan khasnya ramadan seperti, melaksanakan sahur on the road, berbuka bersama (bukber) teman-teman, hingga menghabiskan waktu mengelilingi kota sampai waktu berbuka menyapa. 

Serta tidak ketinggalan, melaksanakan shalat tarawih di masjid dan tadarus Al-Quran. Ini baru sebagian kecil dari sekian banyak tradisi khas yang selalu dirindukan di bulan Ramadan.

Tidak ada yang salah dengan kegiatan tersebut, selagi semuanya masih bernilai positif dan baik, selagi semuanya bernilai ibadah, maka lanjutkanlah, jangan sampai ditunda-tunda untuk mengerjakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun