Gangguan komunikasi termasuk berbagai masalah dalam berbahasa, berbicara, dan mendengar. Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi l, masalah suara, masalah kelancaran dalam berbicara atau gagap. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran.
Masalah bicara dan artikulasi merupakan suatu kondisi anak mengalami ketidak jelasan dalam berbicara sehingga perkataannya sulit dipahami dan dimengerti serta ditangkap oleh orang lain.Â
Gangguan dalam berbicara dan artikulasi bunyi melibatkan organ bicara seperti: lidah, gigi dan bibir. Gangguan artikikulasi juga diakibatkan oleh kangker mulut atau tenggorokan, kecelakaan, bawaan lahir(celah bibir), atau faktor lain yang mengakibatkan rusaknya organ bicara. Gangguan bicara dan artikulasi juga dipengaruhi oleh bahasa ibu dan dialek daerah.
Gejala yang dialami gangguan bicara :
1. Sedikit bicara atau tidak berbicara sama sekali
2. Berbicara cadel/ gangguan logat berbicara
3. Gagap/ bicara ragu-ragu dan tidak jelas saat bicara.
Saat anak mengalami gangguan bicara peran guru dan orang tua sangatlah mendukung untuk memberikan rangsangan terhadap anak, supaya anak tersebut mudah untuk berinteraksi terhadap sesamanya. Berikut peran guru dan orang tua:Â
-Guru maupun orangtua dapat mendorong anak untuk berbicara dengan saling berinteraksi denganya.Â
- Berilah kesempatan untuk bermain dengan anak lainya.
- Jika kegagapan dan keragu-raguan masih berlangsung setelah usia 5tahun atau jika kedua kesulitan tersebut itu muncul kembali, maka konsultasikan kepada dokter. Karena, gangguan bicara yang dialami anak apalagi bila di biarkan, dapat mempengaruhi dan berdampak kemasa depanya.Â
Tiga faktor masa jangka panjang yang mempengaruhi bicara dan artikulasi anak:
1. Anak akan mengalami kesulitan belajar
Gangguan berbicara akan mempengaruhi dalam memahami sesuatu ia akan kesulitan membaca akibatnya, ia akan mengalami kesulitan dalam belajar.
2. Anak mempunyai kecemasan lebih tinggi saat anak beranjak remaja mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi dan menginjak usia produktif yang akan merasakan ketakutan berlebihan saat bersosialisasi dengan orang lain
3. Anak tidak suka berteman dan  selalu sendiri
Dengan gangguan berbicara anak sulit bersosialisasi dan mengalami kesulitan dalam hal berbicara serta memahami artikulasi yang disebabkan oleh anak ber gangguan berbicara.
Gangguan berbicara dan berbahasa dapat mempengaruhi anak dalam berkomunikasi dengan orang lain serta anak memahami atau menganalisa informasi yang didapatkan nya.
Nah agar dampak jangka panjang tidak terjadi salah satu cara adalah terus memantau perkembangan bahasa anak supaya tidak terjadi gangguan berbicara dan artikulasi tersebut.