Mohon tunggu...
Desi Fatmawati
Desi Fatmawati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Jarene bapak " gak oleh sombong"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentinganya Bermain dalam Dunia Anak

11 Oktober 2018   19:20 Diperbarui: 11 Oktober 2018   19:39 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia anak adalah dunia bermain, lantas mengapa demikian?  Karena bermain adalah aktifitas yang membuat hati seorang anak kecil menjadi senang, nyaman dan bersemangat.

Dalam bermain ada yang namanya permainan, Santrock mengatakan bahwa permainan adalah kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. 

Kegiatan bermain dapat membantu anak untuk mengembangkan kreatifitas, imajinasi dan mampu mengasah kemampuan untuk memecahkan masalah dan meningkatkan keterampilan sosial. Kegiatan bermain saling keterkaitan dengan berbagai peristiwa,  situasi, interaksi dan aksi.  

Bermain menjadi kebutuhan utama bagi anak karena kegiatan ini mendukung kemampuan bahasa,  kemampuan kognitif,  emosional,  perkembangan fisik-motorik,  dan sosial emosional.  fungsi dan manfaat bermain bagi perkembangan anak :

1. Perkembangan fisik motorik

Kegiatan dalam bermain ini akan berdampak pada positif anak.  Karena anak dapat menggerakkan seluruh anggota tubunya dan menggerakkan otot kasar maupun halus . 

2. Perkembangan kognitif

Aspek kognitif anak juga berkembang karena pada saat bermain anak mampu meningkatkan konsentrasi dan perhatiannya, mampu mengembangkan perspektif juga melatih ingatan. Belajar berbagai konsep bentuk warna, ukuran dan jumlah yang menstimulasi perkembangan intelektualnya sehingga anak mampu memahami dunia dan sekitarnya dengan baik.

3. perkembangan bahasa 

Anak dapat memperkaya banyak kosa kata dan kemampuan berkomonikasi yang berhubungan dengan lawan mainya.  

4. Perkembangan sosial 

Anak berlatih untuk menjalin hubungan sesamanya dan belajar hidup dalam bekerjasama seperti,  anak belajar menerima,  memberi,  tolong menolong, dan lainya. 

5. Perkembangan Kreatifitas 

Anak akan selalu bermain dalam berimajinasi dan diberi kesempatan mengutarakan mengenai idenya. 

6. Perkembangan Emosi

Anak dapat belajar untuk menata emosi dan mampu mengendalikan diri dan menyalurkan perasaan/ emosinya. 

7. Perkembangan Moral 

Sangat membantu anak selalu belajar untuk menerima kekalahan dalam suatu permainan dan dapat bersikap jujur. 

Adapun tingat kognitif dalam bermain meliputi: 

1. Tidak menetap (sensori-motori) 

2. Penonton/ pengamat, anak bisa menjadi penonton atau pengamat dalam melihat teman bermainya.  

3. Bermain sendiri dan tidak mau di ganggu

4. Kegiatan paralel, anak bermain bersama tetapi kegiatan bermainya sendiri-sendiri. (anak bermain puzel). 

5. Bermain dengan teman

6. Bekerja sama dalam bermain atau permainan tersebut memiliki aturan. 

Berikut identifikasi tentang permainan tradisional : 

Petak umpet

Merupakan jenis permainan yang turun-temurun yang terdiri dari 10 sampai 15 orang anak aturan permainan dalam petak umpet yakni ada 1 sampai 2 orang menjaga, aturanya dia berhitung 1 sampai 20 terserah dari kesepakatan permainan kemudian anak selain menjadi menjaga anak itu mengumpat di sekeliling mereka agar tidak ketahuan jika ada 1 atau 5 anak bertemu yang mengumpat lainnya disuruh keluar dan diulang lagi siapa yang harus menjaga permainan tersebut biasanya orang yang menjaga yakni orang yang pertama kali ketemu permainan ini dilakukan usia 6 sampai 12 tahun.  Termasuk dalam tingkat kognitif dalam bermain dengan teman  dan kerja sama dalam bermain dengan aturan.  

Masak-masakan 

Dalam permainan ini mengingatkan permainan di waktu kecil saya, jalan-jalan pagi menuju ke gunung di sekitar lingkungan rumah bersama teman mengambil bunga dan dedaunan dan lainnya seperti daun pisang dan jantung pisang, daun kelor, dan banyak lagi. Tujuannya digunakan untuk bermain masak-masakan bersama dengan menggunakan alat seperti tempat dari tanah liat yang berbentuk seperti wajan, panci atau perlengkapan rumah tangga Milik ibu yang sudah tidak terpakai lagi. Anak dalam permainan ini bisa saling bermain peran misalkan, anak menjadi seorang penjual maupun pembeli saling tawar-menawar dan mengembang kan juga dalam kemampuan bahasa, kognitif,  sosial anak.  

Tingkat kognitif dalam bermain ini bermain dengan teman,  biasanya dilakukan dalam usia 4- 9tahun . 

Bermain peran,  seperti rawongan (dalam bahasa saya)  

Dalam permainan ini anak memiliki permainan kertas namun, bukan kertas putih biasa  yakni kertas yang ada gambarnya seperti gambar kartun Barbie ada gambar berupa orangnya, maupun gambaran pakaiannya, tempat tidurnya, peralatan make up nya, kasur, lemari sebagai alat untuk melengkapi.  

 Disini anak mencocokkan baju apa yang cocok, misalnya Barbie mau pergi ke pesta anak tersebut menyocokkan Barbie kepada pakaianya dan alatnya. Biasanya permainan ini identik dengan feminim yakni wanita. 

Bisa dilakuan bersama teman agar memperkaya kosa kata baikkeoada lawan biacaranya.  Biasanya dilakukan pada usia 6 tahun keatas.  

Puzzle 

Anak mampu untuk bermain puzzle, bermanfaat kemampuan kognitif dan daya ingat anak, anak melakukan (kegiatan paralel) anak bermain bersama sama tetapi cara bermainnya sendiri-sendiri. 

Loncat Tali

Permainan loncat tali dapat melatih perkembangan motorik kasar anak seperti, Berlari, berlari sebelum meloncat dan meloncat pada sasaran. Dalam bermain loncat tali termasuk dalam tingkat kognitif permainan kerjasama dan aturan permainannya. Loncat tali tersebut ada 2 orang yang memegang tali dan teman lainya melakukan kegiatanya dilakukan pada usia 6tahun keatas. 

Demikian paparan tersebut mengenai bermain dan permainan,  semoga bermanfaat ya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun