Mohon tunggu...
Deri Pratama
Deri Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - Always

Always

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

New Normal dalam Dunia Pendidikan di Tengah Covid-19

21 Juli 2020   13:45 Diperbarui: 21 Juli 2020   13:56 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semenjak terjad kasus Covid-19, Belakangan ini istilah new normal kembali muncul dalam konteks yang lebih luas, seperti; ekonomi, politik, kehidupan sosial, pendidikan dan kebiasaan sehari-hari di masyarakat awam. 

Mulai dari hal yang paling sederhana, seperti pemakaian masker, membersihkan tangan setiap kali setelah menyentuh pegangan pintu atau tombol ATM, menempatkan petugas pengukur suhu tubuh di pintu-pintu masuk pusat perbelanjaan dan kantor-kantor, hingga hal-hal yang kompleks seperti bekerja dari rumah dan seminar online. 

Dalam konteks pendidikan, disadari atau tidak, "new normal" telah mulai terjadi secara global sejak pandemi Covid-19. Kegiatan belajar mengajar yang bisanya dilaksanakan secara tatap muka secara langsung, dimana pendidik dan peserta didik hadir secara fisik di ruang-ruang kelas dan tempat-tempat belajar, kini digantikan dengan kegiatan pembelajaran melalui media elektronik (e-learning) baik secara singkron ataupun secara nir-sinkron. E-learning nir-sinkron dapat dilakukan secara dalam jaringan (daring) maupun secara luar jaringan (luring). 

Pada pembelajaran daring, pendidik dan peserta didik pada waktu yang sama berada dalam aplikasi atau platform internet yang sama dan dapat berinteraksi satu sama lain layaknya pembelajaran konvensional yang dilakukan selama ini. 

Sedangkan pada pembelajaran luring, pendidik melakukan pengunggahan materi melalui web, mengirim lewat surat elektronik (e-mail) ataupun mengunggahnya melalui media sosial untuk kemudian dapat diunduh oleh peserta didik. Dalam cara luring, peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri tanpa terikat waktu dan tempat. 

Di sisi lain, e-learning secara singron hanya dapat terjadi secara daring. Meskipun pada kenyataannya, kegiatan belajar mengajar secara e-learning telah dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi dari sejak lama, namun cara pembelajaran seperti ini adalah kesadaran (awareness) terhadap era Industrial Revolution 4.0, era yang membawa perubahan pada cara manusia dalam bekerja, berinteraksi dan bertransaksi.

Berbicara soal pendidikan, memang akhir-akhir ini pendidikan menjadi bahan topik pembicaraan, dan perdebatan ditengah menghadapi era new normal. Mengingat, empat bulan terakhir, Indonesia masih dilanda oleh situasi pandemi penyebaran virus Corona atau Corona virus Disease 2019 (Covid-19). Dimana, sejak adanya penyebaran covid-19 di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah seperti, membuat aturan kebijakan dan regulasi di setiap daerah-daerah di Indonesia. Demi mencegah penyebaran covid-19 yang semakin meluas.

Hingga jumlah kasus virus covid-19 sampai detik ini masih belum berakhir. Menanggapi kebijakan tersebut, beberapa lembaga-lembaga instansi dan sektor bidang lainnya bergerak mempersiapkan segala peraturan ditengah menghadapi era new normal. Selain itu, memasuki era new normal, pemerintah juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menerapkan protokol kesahatan, dan mentaati aturan yang dibuat.

Meskipun, penyebaran covid-19 di Indonesia sampai hari ini belum mengalami penurunan. Tetapi, hal ini perlu di gagas oleh pemerintah. Mengingat, dampak covid-19 mengakibatkan berbagai sektor ekonomi mengalami penurunan, dan kerugian akibat pandemi covid-19. Namun, hal ini juga perlu difikirkan secara matang -matang oleh pembuat kebijakan. Agar kedepan tidak salah melangkah ketika mengambil sebuah keputusan.

Melihat kondisi yang semakin banyak masyarakat yang terpapar akibat penyebaran virus covid-19. Pemerintah sudah berupaya tegas untuk meghimbau seluruh masyarakat sejak covid-19 masuk ke Indonesia. Namun ternyata, tidak sedikit di hiraukan oleh masyarakat atas himbauan tersebut. Tetap saja masih banyak masyarakat yang melanggar dengan banyak ber aktivitas diluar rumah. Sehingga, tidak sedikit mereka yang terpapar atau ter inveksi covid-19.

Hal ini terpaksa dilakukan oleh masyarakat. Mengingat kebutuhan sehari-hari mereka yang masih sangat terbatas akibat dampak pandemi covid-19. Mereka terpaksa ber aktivitas di luar saat pandemi belum berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun