" Benar anda ini pengganti DC ?" tanya Nyonya Tulani.
" Sejujurnya, Daniel memaksa saya menerima jabatannya. Andai aku tak mampu memecahkan sebuah kasus, dia masih membantuku."
" Oh begitu. Sejauh ini, berapa banyak kasus yang sudah kamu tangani ?"
" Dua puluh tujuh."
" Berapa yang berhasil anda selesaikan sendiri dan berapa yang anda berhasil selesaikan dengan bantuan DC tua ? " selidik nyonya Tulani.
" Alhami, semua berhasil saya selesaikan tanpa bantuan DC tua, " Jonatan tertawa dalam hati. Andai Daniel mendengar ia dikatai tua, pasti mencak mencak hingga celananya melorot.
" Hebat ! " Puji Nyonya Tulani. " Kasus asmara semua ?"
" Ya, Dewa Cinta emang spesial menangani masalah asmara. Yang menangani masalah kematian namanya DK, yang menangani masalah hukum namanya DH,"
" Kalau aku punya dua masalah ?" "
" Yang menyangkut masalah cinta, kutangani, yang bukan kulempar ke dewa lainnya."
" Ok. Kalau begitu aku lega. Boleh kita mulai ?" tanya Nyonya Tulani. Pembantunya kembali dengan 2 botol Teh Pucuk dan 2 pipet, menyodorkan struk  ke depan Nyonya Tulani. Nyonya Tulani memasukkan struk ke laci. Mendorong sebotol Teh Pucuk maju sedikit hingga tepat berada di depan DC.