Mohon tunggu...
Deri Prabudianto
Deri Prabudianto Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang biasa

Wa/sms 0856 1273 502

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Namaku Awai 35-38

22 April 2018   08:26 Diperbarui: 22 April 2018   09:38 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serangan kilat yang disangka petir itu ternyata berasal dari sebuah kamera. Kana tertawa sambil mengacungkan jempol ke arah Awai. Awai tak menyangka ia akan difoto bersama Tiong It. Alangkah memalukan andai Kana memamerkan foto itu ke teman temannya. Tak disangka, terdengar teriakan dari sampingnya.

" Nanti cetak fotonya untuk aku satu ya, Kana." Seru Tiong It.

Awai menoleh ke sampingnya. " Kamu tak keberatan difoto sembarangan ?" tanya Awai.

" Tadi aku yang meminta Kana memotret." Jawab Tiong It santai.

" Kapan ? Kenapa aku tak melihatnya ?"

" Kami sering memanggil abang Kana untuk memotret kami. Sekedar dokumentasi keluarga. Kana sering ikut abangnya ke rumahku. Tadi aku menunjuk jari ke atas. Kana langsung mengerti." Jelas Tiong It. Menambahkan, " Apa kamu keberatan difoto bersamaku? Kalau keberatan, akan kuminta Kana jangan mencetak negatifnya."

Awai pernah berfoto bersama Kana dan Siumei. Foto bertiga. Ibunya marah kala melihat foto itu. Katanya tidak boleh foto bertiga, nanti ketiganya akan terpisah di tiga negara. Ibunya merobek foto itu. Ia tak berani menceritakan hal itu pada kedua temannya.

Foto bertiga tidak boleh, berdua mungkin tak apa apa, pikir Awai. Lagian, di depan mereka banyak penonton yang pasti ikut terfoto bersama mereka.

" Tidak, aku tak keberatan." Jawab Awai.

Tiong It senang mendengarnya. Ia menggapai Kana. Kana mendekat. Kemana mana Kana selalu membawa kamera. Tapi tidak sembarang memotret. Kam Bing Ti pernah minta dipotret. Kana tak sudi. Bahkan ketika Kam Bing Ti ingin membayar, Kana tetap tak sudi dan meminta BingTi memotret ke abangnya. Abang Kana berprofesi sebagai juru potret keliling. Pada masa itu harga kamera masih mahal. Kalau bukan saudara pemilik toko potret, jarang orang memiliki kamera.

" Kapan kalian berkenalan, kenapa terlihat akrab ?" tanya Kana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun