Mohon tunggu...
Deri Prabudianto
Deri Prabudianto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

no

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Beauty and the Beast" [09]

16 Januari 2019   05:56 Diperbarui: 16 Januari 2019   06:09 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau betul, alangkah kasihan kakek ini. Aldi tak berani bertanya, takut kakek itu semakin sedih. Ia berusaha membakar lebih cepat agar bisa menyamai kakek itu. Akhirnya seikat kertas akherat terbakar habis. Kakek itu menuang isi cawan ke tanah, menyimpan cawan.

" Pulanglah, nak. Tidak baik berada di luar terlalu malam. " saran kakek itu sambil berlalu.


Aldi mengangguk.  Ia berjalan mengikuti kakek itu. Tiba di pengkolan, Aldi berbelok ke kiri, sedangkan kakek itu lurus. Aldi langsung pulang. Sebelum tidur ia masih ingin bekerja setengah jam. Tapi kebablasan hingga jam 12 . Sesak kencing menderanya. Kali ini ia malas keluar. Takut kain hitam melayang menutupi wajahnya. 

Ia mencari sebuah botol air mineral ukuran sedang. Ia membuang sesaknya di botol dan besok baru dituang buang ke kamar mandi. Ia berhasil mengatasi rasa takutnya.

Jam 3 saat ia sedang tidur nyenyak terdengar suara berderak di kaca jendela belakang. Aldi terbangun kaget, suara itu mirip ranting kayu yang bergesekan dengan bingkai jendela kaca. Ia malas menghidupkan lampu. Ia mengambil senter kecil, keluar berindap-indap mendekati kaca jendela. Ia berhenti setibanya di jendela. Ia mengintip keluar.

Hatinya berdesir, jantungnya berdenyut kencang. Sebuah bayangan sedang mencakar kaca jendela, sesekali kukunya terkena bingkai kayu, menimbulkan bunyi mirip dahan pohon bergesekan.

"Pergi dari sini ! Pergi dari sini ! Tolong jangan ganggu aku ! "

Aldi lari terbirit-birit menuju kamarnya. Ia menggulung tubuhnya dengan selimut, menyumbat telinganya dengan tisue. Suara itu suara wanita, pasti cucu kakek di kali Krukut, atau Gadis Bercadar di depan rumah yang bisa menghilang. Kenapa roh itu memintanya pergi dari rumah ini? Apa rumah ini tempat tinggalnya ?

" Pergi dari sini, atau kamu akan menjadi gila !"
Suara itu kini bukan di luar, tapi di dalam. Nyali Aldi mengkerut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun