Namun di tengah-tengah kepungan Covid-19 dan lockdown yang diperintahkan mati-matian oleh pemerintah dan dijalankan sambil manyun oleh sebagian rakyatnya, ada saja segelintir oknum yang ingin memanfaatkan situasi dengan mencetuskan ide 'brilian' tapi berhawa negatif dan merugikan orang lain.Â
Tak tanggung-tanggung, demi mendapatkan uang dengan segala cara meski dikelilingi badai Corona, orang-orang tak bertanggung jawab ini turun ke jalan dan menyalurkan bakat terpendamnya menjadi aktor dengan bersandiwara sebagai polisi dan gendarmerie gadungan.Â
Mereka berpakaian serupa (tapi tak sama) seperti polisi asli yang seragamnya berwarna biru dongker, terkadang ada juga yang hanya berpenampilan sipil dilengkapi ban lengan kepolisian berwarna oranye terang dengan tulisan Police berwarna hitam.
Tak ketinggalan mereka juga membawa sebuah perangkat kecil yang mirip dengan mesin yang digunakan aparat kepolisian untuk mengecek kebenaran data kartu identitas.
Korban yang mereka sasar adalah warga yang kebetulan keluar rumah tanpa membawa Surat Keterangan. Para polisi gadungan tersebut akan meminta uang denda saat itu juga secara tunai atau jika korban tidak sedang membawa uang cash, sang 'polisi' akan berbaik hati mengantar ke ATM terdekat.Â
Ujung-ujungnya, jika memang situasi tidak memungkinkan, mereka akan memberi kelonggaran kepada sang korban yang malang dengan meminta uang seadanya saja tidak harus sama persis dengan jumlah denda resmi yang penting para 'polisi' itu tidak pulang dengan tangan kosong.
Hal ini sontak membuat pihak kepolisian cemas-cemas gemas sehingga meminta warganya waspada disusul KBRI Paris yang juga mengeluarkan peringatan kepada WNI tentang aksi tipu-tipu ini.Â
Adapun ciri-ciri petugas kepolisian yang asli adalah mereka berseragam, bersenjata serta ditemani penampakan mobil patroli yang tak pernah jauh dari mereka. Dalam hal ini, jika kita merasa curiga dengan penampilan para polisi gadungan tersebut, kita berhak menanyakan kartu identitas profesional mereka.Â
Kartu identitas yang asli terbuat dari plastik dengan ukuran sebesar kartu kredit berwarna dasar putih di mana di situ akan terlihat foto, gambar bendera Prancis biru putih merah serta sidik jari petugas.
Jika si 'polisi' tersebut menolak menunjukkan atau kartu identitasnya terlihat KW maka jalan terakhir adalah cuekin aja eeeh bukan, tapi segera memencet nomor darurat kepolisian yaitu nomor magic 17 untuk memastikan apakah para petugas itu aspal alias asli atau palsu.
Pihak kepolisian juga terus mengingatkan masyarakat bahwa proses denda di Prancis tidak akan pernah dilakukan secara langsung di tempat dengan meminta uang tunai.Â