Mohon tunggu...
Depata Siwa Prasetya
Depata Siwa Prasetya Mohon Tunggu... Content Writer

https://clicky.id/depa

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Bahaya Penipuan dengan Spoofing AI

3 September 2025   10:47 Diperbarui: 3 September 2025   10:47 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spoofing AI | Foto: freepik.com

Pada awal kemunculannya, banyak orang senang dan kagum karena kecanggihannya. Tapi sekarang, orang sudah mulai waspada dan berhati-hati terhadapnya. Itulah AI atau biasa disebut Artificial Intelligence.

Sebuah teknologi masa depan yang bisa sangat membantu pekerjaan manusia dengan cepat dan efisien. Sudah banyak orang, perusahaan, bahkan sampai pemerintahan yang menggunakan teknologi AI untuk kepentingannya masing-masing.

Seperti layaknya pisau, teknologi ini bisa sangat membantu dan juga bisa sangat berbahaya. Banyak orang yang menggunakan AI untuk berbuat kejahatan, seperti penipuan, penyebaran berita hoax, pemalsuan dokumen, hingga manipulasi.

Namun, dari banyaknya kejahatan yang menggunakan AI, kejahatan dengan memanipulasi suara atau video merupakan kejahatan yang sangat sulit dihindari, karena kemiripannya yang hampir sulit dibedakan. Itulah Spoofing.

Singkatnya, spoofing adalah sebuah teknik pemalsuan identitas seperti alamat email, nomor telepon, IP, domain, bahkan biometric. Yang tujuannya adalah agar korban percaya bahwa komunikasi berasal dari sumber yang terpercaya.

Di dalam dunia cyber crime, teknik spoofing sering dipakai bersamaan dengan phising. Walaupun keduanya berbeda, namun keduanya hampir memiliki fungsi yang sama.

Jika phising fokus memanipulasi korban agar dapat membuka celah keamanan, sedangkan spoofing berfokus pada penyamaran identitas yang bertujuan untuk membuka celah keamanan. Sama-sama berfokus untuk membuka celah keamanan, namun dengan cara yang berbeda.

Dampak yang dihasilkan dari kejahatan spoofing juga hampir mirip dengan phising. Kebocoran data, kerugian finansial, penyalahgunaan identitas, dan masih banyak lagi.

Yang berbahaya dari spoofing sekarang adalah, spoofing sudah menggunakan bantuan AI yang membuat para pelaku bisa menjalankan rencana jahatnya dengan sangat mulus. Dengan bantuan AI, para pelaku bisa dengan mudah menyamarkan suara, foto, bahkan video dengan sangat mudah.

Ada 2 jenis AI yang sering digunakan pelaku spoofing untuk melancarkan aksinya. Yaitu denganmenggunakan Deepfake dan Deepvoice.

Cara kerjanya sangat sederhana, deepfake dapat memanipulasi visual seperti wajah, raut muka dan gerakan bibir. Sedangkan deepvoice hanya bisa memanipulasi suara. Biasanya, pelaku spoofing akan menggunakan deepfake untuk memanipulasi visual seseorang dan menambahkan deepvoice agar visual tersebut bisa mempunyai suara dari orang tersebut.

Di Indonesia sendiri sudah banyak kasus pelaku kejahatan spoofing yang memanfaatkan teknologi AI seperti Deepfake dan Deepvoice untuk menipu banyak orang. Bahkan beberapa diantaranya sampai membawa beberapa nama pejabat penting di Indonesia.

Contohnya pada awal tahun 2025 ini. Sebuah video beredar menampilkan sosok presiden bapak Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa akan ada bantuan keuangan dari pemerintah yang nilainya mencapai 50 juta untuk masing-masing keluarga.

Dan setelah dilakukan penyelidikan, video tersebut merupakan video bohongan yang dibuat oleh seseorang asal Lampung berinisial AMA.

Dalam video yang dibuatnya, AMA memanipulasi video dari bapak Prabowo agar orang-orang dapat mentransfer sejumlah uang kepada dirinya mulai dari  250 ribu sampai 1 juta rupiah.

Walaupun kemajuan teknologi bisa membantu kita dalam meringankan pekerjaan, namun perlu dipahami juga ada tantangan dibalik itu semua. Teknologi AI yang digadang-gadang sebagai teknologi masa depan, bisa saja menjadi ancaman untuk kedepannya.

Saat ini mungkin spoofing AI menjadi salah satu cyber crime yang sulit untuk dihindari, karena spoofing AI sering kali memanfaatkan figur publik untuk kredibilitas penipuan. Maka dari itu penting bagi kita untuk tidak hanya memanfaatkan suatu teknologi namun juga belajar bagaimana cara menggunakannya dengan benar, memahami, dan juga mewaspadai. Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun