sebuah kisah..
Ada beberapa tumpuk kertas disebuah meja kecil. Dimeja tersebut tedapat 2 jenis kertas. Jenis yang pertama adalah kertas yang ukurannya besar dan ada yang ukurannya kecil dan jenis yang kedua kertasnya tebal. Karena merasa meja itu sempit salah satu kertas melakukan sebuah gerakan dengan melipat diri menjadi beberapa lipatan untuk merapatkan barisan, akan tetapi kertas itu hanya ingin melakukan kegiatan itu dengan kertas seukuran dan tidak ingin kertas berbeda ukuran bergabung karena khawatir dengan masuknya kertas yang tidak seukuran akan membuat lipatan mereka menjadi tidak simetris.Â
Kertas lain sedih karena merasa dikucilkan dan akhirnya membentuk gerakan juga, nama gerakannya adalah "melipat kertas" ya..sama halnya dengan gerakan kertas sebelumnya dengan alasan yang sama mereka tidak ingin kertas dengan ukuran berbeda masuk dalam gerakan mereka. Seiring berjalannya waktu timbullah beberapa konflik lintas kertas. Datanglah kertas tebal bukannya mempersatukan kertas jenis ini malah memperparah konflik Tak sampai disitu kertas ini bahkan menyelinap di  salah satu kelompok ukuran kertas, ia seolah menjadi pelindung karena sifat tebal yang dimiliknya, kertas yang merasa dilindungi pun gembira karena mendapat dukungan. Sampai disitu datanglah pemilik meja dan hendak menulis sesuatu. Selanjutnya apa yang dilakukan pemilik meja?
Pemilik meja membuang kertas tebal tersebut ke tempat sampah karena dia bukan kertas melainkan hanyalah cover yang tidak penting karena yang dibutuhkannya hanyalah kertas untuk membuat tulisannya tidak peduli itu kertas besar atau kertas kecil karena sekali lagi yang dibutuhkannya adalah KERTAS.Â
sama halnya kita apa yang Tuhan inginkan dari kita?
 iman? benar sekali iman, bukan pertentanganÂ
 dan dari mana kita mendapatkan iman? salah satunya dengan toleransi antar umat beragama.
Sekian dan terima kasih saya akhiri dengan pantun...
Pergi ke sawah jalan di pematang
Dari pagi  tak terasa petang
Jika diri suka menentang
Miliki dulu hati yang matang