Mohon tunggu...
DENY FIRMANSYAH
DENY FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tahapan Usia: Al-Kibar (Lanjut Usia)

22 April 2023   08:32 Diperbarui: 15 Januari 2024   16:35 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pexels.com

Tibalah kita pada tahapan usia manusia yang paling akhir, yakni fase lanjut usia. Dalam bahasa Arab, tahap usia ini diistilahkan sebagai 'al-ajz' atau 'syaikhu-khah'. 

Di dalam Al-Qur`an, kata 'syaikh' yang berarti orang yang renta atau lanjut usia disebut sebanyak 3 kali, ditambah satu kali dalam bentuk derivasi 'syuyukha'. Total disebut sebanyak 4 kali.

Satu kali mewakili Ibrahim saat beliau dikabari malaikat akan dikaruniai seorang anak  (bernama Ishaq) (QS. Hud (11): 72). Satu kali mewakili Ya'qub alaihissalam (QS. Yusuf (12): 78). Satu kali mewakili orang tua di Madyan yang memiliki dua anak perempuan yang kemudian menjadi mertua Musa alaihissalam (QS. Al-Qasas (28): 23).

Sedangkan kata 'syuyukha' tersebut dalam Surat Al-Mu'min ayat ke-67 merupakan rincian dari tahapan usia manusia secara umum.

Di dalam kitab Qashashul Ambiya karya Ibnu Katsir disebutkan bahwa usia Ibrahim saat dikabari akan dikaruniai Ishaq adalah 100 tahun, sedangkan istrinya Sarah berusia 90 tahun (halaman 211).


Karenanya dalam Surat Adz-Dzariyat (56):24-30, diterangkan ekspresi kaget dan takjub Sarah saat dikabari malaikat yang bertamu bahwa ia akan dikarunia anak.

Fashakkat wajhaha

Wajahnya tercengang.

Rombongan malaikat itu terdiri dari Jibril, Mikail, dan Israfil yang menyamar menjadi manusia. Awalnya Ibrahim menyangka mereka adalah para tetamu biasa. Maka, sesuai adat kebiasaan orang Arab, ia muliakan mereka dengan suguhan daging panggang dari sapi muda pilihan. Ini merupakan sajian yang paling istimewa, karena dipanggang di atas batu panas. Tidak bisa tidak umumnya manusia akan menitikkan air liur. Aneh, rombongan tamu ini tidak menunjukkan selera sedikitpun terhadap makanan. Mereka tidak menjamahnya sama sekali. Keanehan ini memunculkan kecurigaan dan rasa takut di hati Ibrahim. Siapakah orang-orang ini sebenarnya?

Fa-awjasa minhum khifah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun