Mohon tunggu...
DENY FIRMANSYAH
DENY FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tahapan Usia: Kisah Bayi Musa Alaihissalam

10 April 2023   14:23 Diperbarui: 9 Juli 2023   16:29 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: unsplash.com

Hanya ada dua nabi yang kisah hidupnya semasa bayi dikisahkan dalam Al-Qur`an: Musa dan Isa alaihimassalam. Kisah bayi Musa tertera di dua surat yaitu Al-Qasas ayat 7-12 dan Thaha ayat 38-40. Kisah ini sudah sangat populer dijelaskan oleh para ulama.

Dikisahkan bahwa Firaun sangat yakin, berdasarkan mimpi dan tafsir mimpi para dukun di zamannya, bahwa akan ada seorang anak lelaki keturunan Bani Israil yang kelak merampas kekuasaannya di Mesir. Atas dasar itu, ia putuskan untuk mengadakan pembunuhan massal terhadap semua bayi berjenis kelamin lelaki dari Bani Israil. Adapun bayi yang perempuan dibiarkannya hidup.

"Sungguh, Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadi¬kan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir‘aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-Qasas: 4)

Namun muncul kekuatiran, jika kaum lelaki Bani Israil dibunuh seluruhnya hingga yang tersisa hanyalah kaum wanita dan para lelaki lanjut usia, lantas siapa yang akan melakukan pekerjaan-pekerjaan berat untuk orang Qibthi, khususnya untuk kepentingan kerajaan Firaun? Karenanya, mereka selingi masa pembantaian bayi lelaki itu setiap satu tahun. Satu tahun mereka lakukan pembantaian, tahun berikutnya mereka tidak lakukan pembantaian. Adalah Harun alaihissalam, kakak Nabi Musa, lahir pada tahun non-aktif pembantaian.

Musa lahir di tahun Firaun aktif melakukan pembantaian massal. Tentu hal ini membuat ibunda Musa menjadi sangat ketakutan. Kasihnya kepada putranya yang baru lahir bertambah-tambah dan kewaspadaannya meningkat.

Ketika ada orang yang datang dan ia duga merupakan utusan Firaun segera ia letakkan bayi Musa ke dalam peti. Kemudian dihanyutkannya peti itu di atas sungai Nil.

Kisah penyelamatan bayi Musa ini diuraikan singkat namun padat dalam Surat Al-Qasas:

Dan Kami ilhamkan kepada ibunda Musa, "Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul."

Maka dia dipungut oleh keluarga Fir'aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.

Dan istri Fir'aun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun